BERN (Arrahmah.com) – Presiden Iran, Hassan Rouhani memulai perjalanannya ke Swiss dan Austria pada Senin (2/7/2018).
Ketidakpastian mengenai kesepakatan nuklir Teheran dengan beberapa negara-negara besar telah menciptakan masalah domestik bagi pemimpin negara tersebut.
Bern adalah lokasi pertama yang akan dikunjungi Rouhani pada Senin (2/7). Ini adalah kunjungan pertama Rouhani ke negara Eropa Barat dalam dua setengah tahun terakhir.
Rouhani dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, berencana untuk bertemu dengan rekan-rekan mereka, Alain Berset dan Ignazio Cassis di Swiss.
Pertemuan tersebut memiliki arti yang sangat penting karena di bawah kesepakatan dengan Washington, Swiss mewakili kepentingan AS di Teheran. AS mengundurkan diri dari kesepakatan nuklir, yang dibuat antara Iran dan beberapa negara besar, pada bulan Mei.
Trump berpendapat bahwa perjanjian, yang disepakati pada 2015 tersebut, terlalu lemah untuk mencegah Teheran membangun senjata atom, dan perjanjian itu juga tidak membahas keterlibatan Iran dalam konflik Timur Tengah.
Pada Rabu (4/7), Rouhani dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin di Austria, yang mengambil alih jabatan presiden Uni Eropa pada awal Juli.
“Tujuannya adalah menemukan cara untuk mempertahankan kemajuan yang dibuat sebagai hasil dari kesepakatan dan memastikan non-proliferasi senjata nuklir” meskipun AS mengundurkan diri, ungkap pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan. (Rafa/arrahmah.com)