SANA’A (Arrahmah.id) – Dilansir dari Al Jazeera, sebuah roket yang diluncurkan dari Yaman pada Jumat pagi (3/1) berhasil menembus wilayah udara ‘Israel’, memicu kepanikan besar di berbagai kota. Serangan ini menyebabkan 12 orang terluka saat berlari menuju tempat perlindungan, sementara 9 lainnya mengalami kepanikan.
Sirene peringatan dilaporkan berbunyi di lebih dari 150 kota dan pemukiman, termasuk wilayah metropolitan Tel Aviv, Yerusalem, dan Tepi Barat. Pecahan roket yang telah berhasil dicegat jatuh di wilayah Modi’in, dekat Yerusalem. Saat ini, militer ‘Israel’ tengah melakukan investigasi untuk mengungkap detail insiden tersebut.
Balasan dari Yaman
Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari operasi dukungan untuk Gaza. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan bahwa kelompoknya meluncurkan 22 roket dan pesawat tak berawak, menargetkan berbagai lokasi strategis, termasuk Bandara Ben Gurion, Pangkalan Udara Nevatim, dan pembangkit listrik di selatan Yerusalem.
Wakil Ketua Otoritas Media Houthi, Nashr al-Din Amer, menegaskan bahwa sistem pertahanan canggih milik ‘Israel’, termasuk buatan Amerika Serikat, tidak mampu melindungi mereka dari serangan roket hipersonik Yaman. Ia menambahkan bahwa langkah terbaik bagi ‘Israel’ adalah menghentikan agresi terhadap Gaza.
Solidaritas untuk Gaza
Kelompok Houthi telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal kargo milik atau yang terkait dengan ‘Israel’ di Laut Merah sejak November 2023. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza yang menghadapi genosida sejak 7 Oktober 2023.
Dilaporkan, agresi ‘Israel’ di Gaza telah menyebabkan lebih dari 154 ribu warga Palestina menjadi korban, termasuk anak-anak dan perempuan, dengan lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang.
(Samirmusa/arrahmah.id)