GAZA (Arrahmah.com) – Pejuang Palestina terus menembakkan roket-roketnya ke arah Israel, walau Israel telah mengumumkan gencatan senjata sepihaknya.
Pertempuran meletus di Jabaliya, Minggu (18/1) ketika pesawat militer Israel menerjunkan bom-bomnya ke wilayah Utara Gaza.
Pejuang-pejuang Palestina menembakkan 6 roket sebagai respon ke wilayah Selatan Israel dan beberapa roket mendarat di kota Sderot.
Ehud Olmert, PM Israel mengumumkan “gencatan senjata” semalam, dan mengklaim bahwa Israel telah menemukan sasaran militernya.
Kabinet Israel telah menetapkan keputusan pada Minggu. Namun tidak ada rencana untuk menarik pasukan dan artileri darat Israel.
Skeptis
Ketika “perhentian perang” dimulai, statemen militer Israel mengatakan Israel akan bereaksi terhadap serangan apapun yang menyerang tentara Israel atau warga sipil Israel.
Hari ini, di saat fajar, terdengar bunyi tembakan senjata api yang datang dari Jabaliya, dekat perbatasan Gaza-Israel.
“Kami mendengar suara sejumlah tembakan,” ujar salah seorang reporter Al-Jazeera.
“Di sana juga terlihat lapisan asap tebal yang menghalangi pernglihatan ditempat itu, di Gaza.”
“Kami melihat empat roket diluncurkan, dalam jarak waktu beberapa detik setiap roketnya. Kami juga mendengar sirene Israel.”
Helikopter-helikopter Israel terdengar mengelilingi Gaza sepanjang malam dan penduduk-penduduk Gaza dapat dengan jelas mendengar tank-tank Israel yang dijalankan sepanjang malam.
Inikah yang dinamakan gencatan senjata?
Setelah lebih dari tiga minggu bombardir Israel terhadap wilayah Gaza, 1.203 lebih penduduk Gaza Syahid (Insya Allah) dan lebih dari 5.200 lainnya mengalami luka-luka. Penduduk Palestina mengatakan mereka merasakan takut jika Israel melakukan penyergapan sewaktu-waktu. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)