GAZA (Arrahmah.com) – Empat roket yang ditembakkan dari Gaza pada Selasa (19/8/2014) menghantam sebuah pemukiman ilegal “Israel” di barat Ramallah hingga menyebabkan kebakaran, ungkap saksi kepada Ma’an.
Para saksi mata mengatakan salah satu roket mendarat di pemukiman Modiin Illit, dan bahwa ambulans mobil pemadam kebakaran “Israel” bergegas ke daerah itu.
Mereka mengatakan mereka melihat kepulan asap naik dari pemukiman, dan menambahkan bahwa sirene peringatan roket bisa terdengar dari beberapa permukiman “Israel” di wilayah Ramallah.
Gencatan senjata sementara antara pasukan “Israel” dan pejuang Palestina di Gaza terhenti beberapa jam sebelum akan berakhir pada Selasa (19/8) ketika “Israel” mengatakan roket dari Jalur mendarat di dekat Beersheba.
Pasukan “Israel” sendiri telah berkali-kali mengabaikan dan melanggar gencatan senjata dengan dalih membalas roket pejuang Palestina yang diluncurkan sebelum gencatan senjata diberlakukan.
Pasukan zionis kemudian meluncurkan serangan udara, dan delegasi dari kedua belah pihak meninggalkan Kairo, di mana mereka bertemu untuk negosiasi tak langsung untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang.
Sedikitnya sepuluh warga Palestina gugur oleh serangan biadab “Israel” di Gaza sejak gencatan senjata terhenti.
Militer “Israel” mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari 80 roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza pada periode yang sama. Tidak ada laporan korban luka.
Sementara itu, mereka mengklaim bahwa mereka telah menyerang “60 lokasi teror” di Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket pejuang Palestina..
Selama pembicaraan gencatan senjata, Palestina bertekad bahwa setiap gencatan senjata jangka panjang harus pula mengakhiri delapan tahun pengepungan yang dilakukan “Israel” di Jalur Gaza, pembebasan puluhan tahanan yang ditahan kembali oleh “Israel” setelah dibebaskan pada tahun 2011, pembukaan kembali pelabuhan dan bandara di Gaza, dan penciptaan perjalanan yang aman antara Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Anggota delegasi Palestina telah memperingatkan pada Selasa (19/8) bahwa jika “Israel” terus menolak untuk membuat konsesi, gencatan senjata bisa berakhir.
(banan/arrahmah.com)