JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Thailand mendukung dan meminta Presiden SBY untuk bersama-sama menuntaskan masalah minoritas Rohingya secara regional. Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiya, pada konferensi pers Jumat (20/2) di Istana Merdeka. Pada kesempatan tersebut, hadir pula Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, mendampingi Abhisit.
“Kami selalu mendukung penuntasan masalah ini melalui kerjasama regional karena kami tidak melihat jalan keluar yang lain,” ujar PM Abhisit yang melakukan kunjungan resmi dua hari di Indonesia atas undangan Presiden SBY melalui Menteri Luar Negeri Thailand, Kasit Piromya, Rabu (11/2) kemarin.
Rencananya, Abishit akan benar-benar memanfaatkan Forum Bali Process untuk menyatakan komitmen negaranya dalam menyelesaikan masalah ini. Forum pertemuan negara- negara ASEAN juga Australia dan Selandia Baru tersebut akan diselenggarakan bulan depan, Maret 2009, di .
“Thailand selalu ingin menyelesaikan masalah ini di tingkat regional karena ini masalah regional. Kami harus mengikutkan negara-negara yang terlibat, apakah itu negara asal dan tujuan, atau juga negara-negara seperti Thailand dan Indonesia,” jelas Abishit.
Sebelumnya, menurut Abishit, pemerintah Thailand telah mempelajari masalah pengungsi Rohingya yang sebagian besar mengungsi di Aceh saat ini dan mengajukan permohonan kepada Komisi PBB untuk pengungsian (United Nation High Commissioner for Refugee-UNHCR).
Pada saat yang sama, Presiden SBY mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia hingga saat ini masih melakukan investigasi terhadap pengungsi Rohingya dan tetap memastikan bahwa mereka memperoleh bantuan kemanusiaan yang layak.
Presiden berharap melalui pertemuan yang memang digagas untuk membicarakan isu-isu transnasional seperti perdagangan manusia dan imigran gelap mendatang, solusi untuk menangani 400 orang pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh segera ditemukan.
Presiden SBY menuturkan, “Setelah itu, bersama-sama dengan IOM (International Organization for Migration) juga UNHCR, dan tentunya negara-negara Asia Tenggara di bawah Bali Process, mencari solusi lebih permanen (bagi masalah Rohingya).” (Althaf/arrahmah.com)