WASHINGTON (Arrahmah.com) – Robert Gates, menteri pertahanan AS, dengan tegas menepis pihaknya mengerahkan pasukan darat Amerika di Libya pada saat mencuat kabar bahwa tim intelijen CIA sudah dikirim ke negara itu, Guardian melaporkan pada Kamis (31/3/2011).
Gates, yang bersaksi di depan Komite Angkatan Bersenjata Kongres AS, berulang kali membantah ada rencana Pentagon untuk mengirim tentara Amerika ke Libya. “Tidak akan, selama saya memegang pekerjaan ini,” katanya.
Tapi ia menolak mengomentari pertanyaan tentang kegiatan CIA di sana. Sikap Gates ini seolah menegaskan bahwa ada perbedaan antara tim intelijen yang dikirim ke Libya dengan personil militer AS.
“Saya tidak bisa berbicara mengenai kegiatan CIA, tapi saya akan memberitahu Anda bahwa presiden telah cukup menjelaskan militer Amerika Serikat tidak akan melakukan operasi darat,” kata Gates.
Laporan surat kabar AS mengatakan tim CIA yang bekerja di lapangan termasuk agen yang ditugaskan di kedutaan di Tripoli dan yang lainnya ada di Libya sejak pemberontakan dimulai. Mereka telah bertindak sebagai pengidentifikasi sasaran-sasaran militer untuk serangan udara dan rudal jelajah. Tapi mereka juga telah mengumpulkan informasi intelijen mengenai sifat kepemimpinan pemberontak Libya, yang masih dinilai “aman” di hadapan para pemimpin politik dan militer AS.
Laporan ini pun telah mengungkapkan bahwa Barack Obama telah menandatangani perintah rahasia yang membuka jalan bagi CIA untuk membantu para pemberontak Libya. (althaf/arrahmah.com)