JAKARTA (Arrahmah.id) – Begawan ekonomi Rizal Ramli mengatakan akan ada banyak sejarah yang diabaikan dalam proyek pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurutnya, pindah Ibukota ke Penajam Paser akan menghilangkan hubungan sejarah dengan Jakarta.
“Jakarta, Kota Batavia yang dulu direbut Sunan Gunung Jati akan hilang sejarahnya. Pindah Ibukota itu memutuskan hubungan sejarah dan sosiologis dengan Wali Songo, dengan sejarah Jawa secara umum,” kata Rizal Ramli, Sabtu (5/2), lansir RMOL.
Bahkan tak hanya bagi Jakarta sendiri, ambisi Presiden Joko Widodo memindahkan Ibukota Negara sama saja menghilangkan sejarah secara umum.
“Ibukota pindah, ngolah-ngalih, wong bikin bingung tercabut dari sejarah bangsanya,” ujar Rizal Ramli.
Oleh karenanya, dia merasa tergugah dengan sikap NU Khittah yang menyampaikan sikap tegasnya dengan menolak pemindahan Ibukota Negara ke Kaltim.
“Saya sangat tergugah bahwa ternyata NU Khittah betul-betul dapat merasakan keresahan rakyat terhadap rencana pindah Ibukota ke Penajam, Kaltim,” pungkas Rizal Ramli.
(ameera/arrahmah.id)