JAKARTA (Arrahmah.com) – Ekonom senior Rizal Ramli menyatakan kesediannya untuk menyelamatkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Diketahui, Garuda Indonesia dalam kondisi kritis karena harus menanggung beban utang yang menggunung.
Pemerintah dalam hal ini, Menteri BUMN, berusaha mencari cara terbaik untuk menyelamatkan maskapai flag carrier, termasuk opsi membangkrutkannya.
“Pemerintah akan membangkrutkan Garuda. Saya bilang, sini saya selamatkan Garuda. Tidak usah pakai syarat segala. Jangan bangkrutkan Garuda, ada cara lain yang inovatif. Jangan cari cara gampangnya doang, main bangkrutin seenaknya saja,” ujar Rizal Ramli, sebagaimana dilansir Harian Terbit, Ahad (14/11/2021).
Mantan Menko Perekonomian itu mengatakan, dirinya pernah menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia pada tahun 2000 silam.
Waktu itu, lanjutnya, Garuda Indonesia terancam kena denda sebesar 1,8 milyar dollar dari kreditur bank di Eropa, lantaran pesawat itu tidak membayar utang.
Rizal mengungkapkan, para bankir tersebut mengancam akan menyita pesawat Garuda.
Rizal Ramli, yang juga merupakan mantan Menko Kemaritiman, mengungkapkan rupanya para bankir tersebut salah sangka.
“Mereka rupanya salah mengancam. Karena yang dia ancam itu orang ‘gila’, temannya para seniman juga,” tuturnya.
Akhirnya Rizal mengirim stafnya ke Frankfurt, Jerman. Dia mengirim pesan kepada para kreditur, “silahkan sita pesawat Garuda. Maka para bankir tersebut kaget semua,” ujarnya.
Rizal Ramli mengungkapkan, pihaknya akan menuntut para bankir di pengadilan Frankfurt karena telah menerima uang hasil dari penjualan pesawat Garuda.
Misalnya, katanya, mereka memperoleh sewa awal sebesar 100 dollar, kemudian dia menyewanya ke pihak Indonesia sebesar 150 dollar. Jadi dia mendapat odious debt dari kreditnya tersebut. Atau mendapat bunga dari hasil perbuatan curangnya itu.
Jika Rizal membawa para bankir tersebut ke pengadilan di Frankfurt, maka dirinya akan menang dan mereka pasti akan dipenjara.
“Kalian pasti masuk penjara, terus kemudian kena denda, dan harga sahamnya jatuh,” terangnya.
Kemudian, lanjutnya, berbondong-bondonglah para bankir tersebut ke Jakarta. Mereka berjumlah 12 orang, berpakaian rapih, pakai dasi. Mereka datang bertemu dengan Rizal Ramli, dengan rambut awut-awutan seperti Albert Einstein.
Para bankir tersebut mengatakan, “Doktor Ramli kami datang mau bantu untuk menyelamatkan Garuda. Saya bilang, sorry, Anda salah. Justru sayalah yang membantu kalian. Mereka terkejut. Saya bilang jika Anda melakukan dengan benar, maka Garuda akan aman-aman saja”.
Akhirnya, Rizal pun meminta mereka agar melakukan restrukturisasi utang Garuda. Tapi mereka mau hanya bila pemerintah melakukan guarantee sebesar 1,8 milyar dollar.
“Saya bilang, jika pemerintah memberi guarantee maka Anda tidak kami perlukan. Lebih baik kami memanggil bankir dari Hongkong atau Tokyo, tetapi Anda akan masuk penjara. Akhirnya dia mengalah,” ungkap Rizal.
Rizal mengaku sedih dengan kembali berulangnya kasus yang membelit Garuda saat ini.
“Sekarang pemerintah akan membangkrutkan Garuda. Saya bilang, sini saya selamatkan Garuda. Tidak usah pakai syarat segala,” kata Rizal Ramli.
“Ya, tidak usah angkat saya jadi komisaris atau jadi Preskom, tapi syaratnya hanya satu yaitu Presidential Threshold diturunkan jadi nol persen,” lanjutnya.
Rizal Ramli mengatakan bahwa dirinya tahu cara menyelamatkan Garuda.
“Karena saya mempunyai datanya. Buktinya ada pada kita, dan kita memilikinya,” pungkasnya.
Sebagaimana dilansir Okezone, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berada di ujung tanduk. Kini pesawat yang dioperasikan tersisa 125 pesawat, namun hanya 6 pesawat milik sendiri.
Total utang Garuda Indonesia mencapai USD9,8 miliar atau setara Rp139 triliun.
(ameera/arrahmah.com)