Rencananya Aku akan melakukan amaliyah istisyhadiyah malam ini, tetapi Alloh mentakdirkan untuk menundanya besok. Aku pun memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk menuangkan tulisan terakhirku di dunia yang fana ini. Semoga hal ini bisa menjadi shodaqoh jariyah dariku yang pahalanya akan terus mengalir kepadaku setiap kali ada seorang muslim muwahhid yang mengambil manfaat darinya.
Bismillahirrahmanirrahim
Kepada saudaraku Abu Hasan Al-Waa-ily…
Rencananya Aku akan melakukan amaliyah istisyhadiyah malam ini, tetapi Alloh mentakdirkan untuk menundanya besok. Aku pun memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk menuangkan tulisan terakhirku di dunia yang fana ini. Semoga hal ini bisa menjadi shodaqoh jariyah dariku yang pahalanya akan terus mengalir kepadaku setiap kali ada seorang muslim muwahhid yang mengambil manfaat darinya.
Pada mulanya… Aku ingin menguraikan secara detail kepada kalian tentang rasa bahagiaku di kesempatan terakhir ini,… maaf, maksudku permulaan kehidupanku yang abadi, sebuah kebahagiaan yang teramat sangat yang belum pernah Aku rasakan sebelumnya di dunia ini. Besok Aku akan berangkat sendiri menghadap Alloh ‘Azza wa Jalla – Aku berdoa semoga Alloh menerimanya – secara sengaja, terus maju tanpa mundur dan menunggu pahala yang akan diberikan-Nya kepada para hamba-Nya yang mati syahid. Pahala inilah yang tidak akan pernah Aku lupakan – insya Alloh – hingga setelah diriku masuk surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Di sana ada sesuatu yang akan Aku lihat – jika Alloh menerimaku sebagai syuhada’ – , yang akan tetap Aku ingat hingga Aku berada dalam istana-istana surga dan berada diantara para bidadari sekalipun. Besok Aku akan melihatnya, ya hanya sekali besok, dan Aku tidak akan pernah melihatnya kembali …. Karomah (kemuliaan) bagi orang yang mati syahid yang menjadikannya berangan-angan untuk terbunuh di jalan Alloh sepuluh kali. Kapan itu? … Setelah dia masuk surga dan dia melihat kenikmatannya yang abadi.
Duhai alangkah bahagianya ketika itu, khususnya kebahagiaan di akherat. Demi Alloh, sungguh malang orang yang terhalang untuk mendapatkan kesempatan operasi inghimas (berjibaku) ….. Perkenankanlah Aku untuk menuangkan wawancara dengan jiwaku di malam terakhir dalam kehidupan dunia ini. Sering Aku berangan-angan untuk bisa tahu tentang apa yang berputar di benak orang yang hendak melakukan amaliyah istisyhadiyah sesaat sebelum dia melakukan operasi inghimas. Dan pada hari ini, telah tiba giliranku untuk mengetuk keinginan orang selainku dalam mengungkapkan keadaan psikis pelaku amaliyah istisyhadiyah – Aku berdoa agar Alloh membimbing dan menerima hal ini – .
Tanya : Tidakkah Anda takut akan bersikap pengecut pada akhir usia Anda sehingga Anda tidak mampu untuk memencet tombol (bom)?
Jawab : Kalau seseorang itu cerdas, pasti dia tidak akan meremehkan musuhnya, apalagi musuhnya itu adalah setan (sesungguhya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia). Sebenarnya setan itu tahu tentang bahaya besar yang akan dilalui oleh mujahid ketika dia memutuskan untuk melakukan aksi amaliyah istisyhadiyah, setan juga tahu bahwa waktunya semakin menyempit sebelum akhirnya dia kalah dalam pertempuran melawan manusia ini untuk selamanya. Maka, dia pun akan menempuh segala cara untuk menghalangi mujahid dari amaliyah ini… Tidak… setan tidak meminta sang mujahid untuk meninggalkan jihad, karena dia tahu bahwa dia tidak akan mampu melakukan hal itu kepada pelaku amaliyah istisyhadiyah, tetapi dia akan berusaha untuk mengalihkannya kepada bentuk jihad yang lain yang resikonya lebih kecil jika dibanding dengan resiko amaliyah istisyhadiyah. Setan akan berkata kepadamu : “Kenapa kamu tidak mencoba untuk mengatur langkah ke depan?” “Kenapa kamu tidak mengatur operasi yang lebih besar efek kehancurannya kepada musuh-musuh Alloh”. Jika setan gagal dari hal itu, dia akan mulai berkata kepadamu : “Operasimu tidak akan berhasil, tidak akan ada yang mati kecuali dirimu, kamu akan rugi sendiri tanpa hasil”… begitu seterusnya. Setan akan terus berusaha untuk menghalangi orang yang akan melakukan amaliyah istisyhadiyah dengan segala cara, karena setan itu – semoga Alloh membinasakannya – tahu bahwa operasi itu adalah jalan tercepat untuk meraih syahid.
Agar bisa terhindar dari godaan setan, maka Aku wasiatkan hal-hal berikut :
- Berdoalah kepada Alloh agar tidak membiarkan dirimu atau senjatamu atau sabuk bommu atau mobil bommu meskipun hanya sekejap, karena Alloh lah sebaik-baik penjaga, dan kepada-Nya lah hendaknya orang-orang beriman bertawakal.
- Hendaklah Antum selalu berdzikir, karena hal itu benar-benar perisai seorang mukmin yang akan melindunginya dari setan. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa barang siapa yang mengucapkan “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syaiin qodiir” (Tidak ada ilah yang hak selain Alloh semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali, niscaya Alloh akan melindunginya dari setan pada hari itu. Jika disamping itu Anda membaca “Al-Mu’awwidzat” (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas) sebanyak 3 kali pada waktu pagi dan petang terutama pada hari pelaksanaan amaliyah istisyhadiyah, niscaya musuh Alloh tidak akan mampu menyentuhmu – dengan idzin Alloh -.
- Mengetahui keutamaan operasi ini, dan Aku nasehatkan kepada setiap pelaku syahid untuk mentelaah kitab Ibnu Nuhaas “Masyari’ul Asywaq”, bab “Keutamaan inghimas (berjibaku)”, agar dia tahu pahala yang terdapat dalam operasi-operasi seperti ini.
- Bergaul dengan para pelaku amaliyah istisyhadiyah yang lain sebelum melakukan aksi amaliyah istisyhadiyah, khususnya orang yang lebih dahulu mendapat giliran sebelum dirimu. Dengan memperhatikan mereka, para ksatria yang maju satu demi satu menuju amaliyah istisyhadiyah, akan memudahkan jalan bagimu dan membuatmu merindukannya.
- Berperasangka baik kepada Alloh Ta’ala. Demi Alloh, Dia tidak akan meninggalkan hamba-Nya seorang diri, sementara hamba tersebut telah menawarkan diri kepada-Nya untuk memohon kesyahidan. Dan barang siapa yang senang bertemu Alloh, niscaya Alloh pun akan senang bertemu dengannya, sebagaimana yang disebutkan dalam sunah yang suci. Dan barang siapa yang Alloh senang bertemu dengannya niscaya Dia akan memudahkan amaliyah istisyhadiyahnya, meneguhkan dan memantapkan hatinya.
Tanya : Tidakkah Anda takut jika ternyata Anda tidak bisa mencapai target, atau Anda terbunuh sebelum sempat meledakkan mobil atau sabuk bom Anda kepada musuh-musuh Alloh?
Jawab : Niat seorang mukmin itu lebih baik daripada amalnya. Orang yang bercita-cita dan berniat untuk menghancurkan musuh-musuh Alloh, kemudian ternyata gagal, maka dia akan tetap mendapat pahala atas niat dan amalnya. Tetapi, kita tetap berdoa semoga Alloh memberikan kemampuan kepada kita untuk menghancurkan musuh. Dan segala puji bagi Alloh, karena amaliyah istisyhadiyah adalah operasi yang paling besar efek kehancurannya ditinjau dari segi militer. Jika efeknya tidak seberapa, niscaya para komandan jihad tidak akan mau melakukan dan memberikan keleluasaan di dalamnya. Jika Anda mau, silakan tanya Amerika tentang menara-menaranya, silakan tanya Inggris tentang terowongan-terowongannya, dan silakan tanya Yahudi Zionis tentang bus-busnya.
Tanya : Anda merasa akan mati, tidakkah Anda merasa waswas ataupun gelisah, karena Anda akan menghadapi sesuatu yang belum pernah Anda lihat sebelumnya?
Jawab : Antum berbicara tentang waswas apa? Dan tentang kegelisahan apa? Demi Alloh, yang ada hanyalah rasa tenang, nyaman dan damai yang belum pernah kami rasakan sebelumnya. Supaya Antum faham tentang keadaan psikis pelaku istisyhad, perkenankan Aku menyampaikan contoh ini kepada Antum : Dalam ruang ujian, para siswa sekolah atau universitas terbagi ke dalam 3 keadaan atau kelompok. Diantara mereka ada yang tidak belajar, maka dia akan berusaha untuk menyontek dari orang yang berada di sekitarnya, dia berangan-angan kiranya waktu ujian tidak kunjung usai agar dia bisa memberikan jawaban lebih. Diantara mereka juga ada yang belajar dengan baik, dia akan menjawab semua soal, kemudian meneliti kembali soal dan jawabannya, menambahkan beberapa hal yang dirasa kurang dan merubah beberapa jawaban yang dirasa salah. Anda akan mendapati siswa ini sibuk dengan semua waktu yang tersedia dalam ujian, dan tidak akan menyerahkan lembar jawaban hingga dikumpulkan sendiri oleh sang guru. Dan di sana juga ada kelompok yang langka! Dia mampu menjawab semua soal dalam waktu 10 menit, kemudian dia menemui guru pengawas dan menyerahkan lembar jawaban dengan tenang dan gembira, seolah-olah dia sudah mempelajari semua soal itu sebelumnya, atau seolah-olah dia sendiri yang membuat soal. Antum akan terheran-heran, karena dia tidak lagi meneliti ulang jawaban, seakan-akan dia sudah yakin 100 % benar. Inilah pelaku isytisyhad wahai saudara sekalian, seperti inilah perumpamaannya. Dia membawa ruhnya dalam genggaman tangan dan meletakkannya dalam pipa pelontar bom, dan bertakbir dalam barisan para syuhada’. Dialah yang telah membakar kapal-kapal penyelamat dan menghancurkan semua skoci yang dipakai untuk mundur ke belakang. Kemudian dia akan berjalan menuju musuh-musuh Alloh tanpa menolehkan wajah hingga terbunuh. Dialah lelaki yang tahu bahwa kehidupan ini adalah ujian, dan jalan terbaik untuk selamat adalah : “Dan diantara manusia ada orang yang menjual dirinya karena mengharap ridho Alloh, dan Alloh Maha Bijaksana kepada para hamba”.
Rasa waswas dan gelisah ketika mendekati ajal yang dipersangkakan tiba tidak pernah ada pada orang yang melakukan istisyhad, tetapi yang ada justru sebaliknya, rasa rindu yang teramat sangat untuk berjumpa Alloh ‘azza wa jalla dan berjaya dengan keridhoan-Nya.
Tanya : Anda banyak memuji amaliyah istisyhadiyah, tetapi tidak adakah tinjauan lain yang menjadikan amaliyah istisyhadiyah itu tidak begitu berpengaruh jika dibanding dengan bentuk-bentuk jihad yang lain?
Jawab : Terdapat satu masalah dalam amaliyah istisyhadiyah, dan masalah ini tidak ada solusinya, yaitu antum hanya bisa melakukan aksi ini sekali dalam hidupmu. Demi Alloh, jika pelaku istisyhad memiliki 1000 nyawa di dunia ini, niscaya dia akan berhasrat untuk menggunakan seluruh nyawanya dalam berbagai amaliyah istisyhadiyah. Inilah satu masalah yang tidak mungkin terjadi dalam amaliyah istisyhadiyah.
Tanya : Kenapa ada sebagian ikhwah yang segera mendaftarkan diri untuk menjadi pelaku istisyhad ketika baru sampai di bumi jihad, padahal dia belum sempat untuk ikut serta dalam beberapa bentuk perang yang lain?
Jawab : Bayangkan Antum berada di kota Makkah dan ingin pergi ke Baghdad, dan di sana ada perjalanan yang langsung dari Makkah ke Baghdad dan ada pula yang tidak langsung, dimana pesawatnya akan transit di Airport Riyadh, Oman, baru setelah itu sampai di kota Baghdad dalam perjalanan yang memakan waktu 10 jam. Manakah dari 2 cara itu yang Anda pilih? Tentuya perjalanan yang langsung, bukankah begitu? dan amaliyah istisyhadiyah ini jika niatnya ikhlas, adalah tiket langsung dari kehidupan dunia menuju surga Firdaus yang paling tinggi. Maka, jangan heran jika para ikhwah saling berlomba untuk bisa ikut perjalanan yang langsung menuju surga.
Tanya : Apakah Anda ingin semua mujahidin menjadi pelaku istisyhad? Kalau begitu, siapakah yang akan berperang di barisan, melatih para ikhwah, membuat senjata dan mengembangkan kemampuan explosive (ilmu peledakan)? Tidakkah Anda melihat bahwa terlalu sering melakukan provokasi untuk melakukan operasi-operasi istisyhadiyah bisa jadi akan melemahkan semangat pasukan yang lain untuk belajar spesialisasi yang lain?
Jawab : Semuanya tahu, bahwa masih ada bidang-bidang lain yang harus diisi dalam jihad sehingga jihad ini eksis dan bisa menimbulkan kerugian pada musuh, tetapi Antum berbicara seolah-olah semua ikhwah telah berangkat untuk melakukan amaliyah istisyhadiyah, dan tidak ada satu pun yang mengisi bidang-bidang yang lain?!
Tidak ya akhi, kondisinya tidak seperti yang Antum katakan. Medan perang ini masih tetap membutuhkan para pelaku istisyhad. Sering kita berkumpul dengan para ikhwah yang bisa sampai ke target kongkrit pada musuh, karena bahasa, atau kewarganegaraan atau postur mereka, tetapi mereka tidak mau melakukan amaliyah istisyhadiyah dengan alasan yang bermacam-macam, dan mereka menutup pintu untuk menimbulkan kerugian besar pada musuh dari diri mereka.
Kita butuh orang-orang cerdas dan ikhlas untuk melakukan berbagai macam amaliyah istisyhadiyah ini, kita butuh orang-orang yang memiliki keyakinan dan aqidah agar mereka mau menjadikan diri-diri mereka sebagai tumbal tauhid.
Seorang lelaki dengan iman dan ilmunya, “Muhammad ‘Atta” – semoga Alloh merahmati beliau -, mampu untuk menjadi amir operasi seperti “11 September”. Bagaimana kita bisa mengulang operasi-operasi seperti ini sementara itu kita justru melihat sebagian orang menjauhkan dirinya dari operasi seperti itu?
Jika ada setengah saja dari kelompok jihad mana pun yang mau melakukan amaliyah istisyhadiyah, maka bergembiralah dengan pertolongan Alloh atas mereka. Pertolongan Alloh akan datang, bahkan sebelum seperempat dari mereka melakukan operasi-operasi mereka – dengan izin Alloh -.
Aku tidak akan mengatakan kepada Antum kecuali apa yang dikatakan oleh Syaikh Usamah bin Ladin – hafizhohulloh – : “Niatkanlah diri kalian untuk melakukan amaliyah istisyhadiyah ….”.
Amaliyah istisyhadiyah adalah wacana kemenangan dan otoritas. Dia merupakan bukti sebuah pengorbanan dan kesungguhan. Dia adalah talak bain (talak 3 kali sekaligus/tidak akan rujuk lagi) untuk semua kesenangan dunia. Dia adalah perpisahan untuk setiap keinginan nafsu. Kita memohon kepada Alloh agar menganugerahkan kepada semuanya rasa cinta terhadap operasi-operasi ini.
Tanya : Sampaikanlah kata terakhir kepada saudara-saudara Anda?
Jawab : Maaf para ikhwah tercinta, Aku terlalu panjang berbicara, tetapi itu semua, demi Alloh, adalah nasehat dan tahridh untuk sebuah gambaran terindah dari jihad. Jika Alloh mentakdirkan Aku untuk kembali ke dunia lagi, maka Aku kira Aku tidak akan mengubah satu kata pun dari yang telah Aku tulis. Oleh karena itu, jangan ragu wahai akhi mujahid, berjalanlah di atas barokah dari Alloh. Demi Alloh, di sana bukan hanya ada satu surga, tetapi yang ada adalah surga yang sangat banyak yang menunggumu untuk maju. Kenapa kalian tidak rindu kepada istri-istri kalian yang cantik jelita di surga, sedangkan mereka sudah sangat rindu untuk bersua dengan kalian? bertawakallah kepada Alloh, dan katakan : ” Jika aku masih tetap hidup untuk menghabiskan kurma-kurma ini, maka alangkah lamanya hidup ini”. Dan daftarkanlah namamu di barisan istisyhadiyyin, para pelaku istisyhad. Jangan katakan : “Gilirannya terlalu lama”. Cukuplah bagimu kemuliaan dan pahala tebunuh sembari menanti giliran amaliyah istisyhadiyahmu.
Saudaramu tercinta
Abu Dujanah Al-Khurosany
Walhamdulillahi robbil ‘aalamiin..
(M Fachry/FIM/arrahmah.com)