JAKARTA (Arrahmah.com) – Eksekusi trio Bom Bali sangat menarik untuk diikuti. Berbagai media tidak luput dari pemberitaan mengenai ketiganya. Pro dan kontra terus bergulir. Hingga saat ini pun, kisah ketiganya seakan tidak pernah basi untuk disimak.
Risalah Mujahidin, sebuah majalah Islam yang diterbitkan oleh organisasi Islam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) nampak sangat berani mengungkap banyak fakta di balik peristiwa eksekusi ketiga syuhada Bom Bali.
Pasca eksekusi trio bom Bali I: Mukhlas, Amrozi dan Imam Samudra, banyak hal yang terjadi. Mulai dari adanya indikasi konspirasi pemerintah dengan pihak asing terkait eksekusi trio bomber itu, hingga rekayasa mitos-mitos yang mengiringi kematian mereka. Termasuk berbagai bentuk kejanggalan menjelang hingga pasca eksekusi mereka.
Pertanyaan yang menggores nurani dan seharusnya menjadi perhatian pendekar HAM: mengapa terdapat beberapa luka pada tubuh para terpidana bom bali itu? Bukankah eksekusi dilakukan oleh penembak jitu? Dan mengapa jenazah mereka tidak boleh dibuka oleh keluarga untuk diselenggarakan menurut selayaknya Syari’at Islam? Bagian ini lah yang menjadi topik utama bahasan majalah Risalah Mujahidin kali ini.
Terkuaknya konspirasi dengan pihak asing, memang telah terendus lama. namun tak tersentuh. Selama pemerintah Indonesia masih bangga menjadi ‘kacung’ negara asing, niscaya tidak akan pernah berani menentukan sikap, hatta untuk menetapkan tanggal eksekusi trio bomber itu. Kalau tidak percaya, mengapa eksekusi diundur-undur sampai tanggal 9/11/2008, seakan punya jaringan klenik dengan tanggal luluh lantaknya simbol kesombongan Amerika, WTC 11/9/2001.
Jika berminat untuk berlangganan Majalah bulanan ini, silahkan hubungi bagian pemasaran di line (0274)-7813478 atau kirim email ke [email protected] atau silahkan kunjungi www.majelismujahidin.org. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)