(Arrahmah.com) – Pertempuran di Afghanistan antara Mujahidin Islam dan pasukan penjajah pimpinan Amerika Serikat bersama antek-antek lokalnya selama 2012 berlangsung lebih sengit dan menyebabkan kerugian lebih besar bagi pihak musuh. Yang paling mencolok dari Jihad Afghanistan tahun 2012 adalah banyaknya pasukan musuh yang telah mundur dari medan perang dan pulang ke negara mereka masing-masing, merupakan salah satu pencapaian paling tinggi jihad Mujahidin Afghan. Mundurnya musuh tahap demi tahap merupakan bukti kekalahan telak yang memalukan setelah memerangi kaum Muslimin Afghan lebih dari satu dekade. Selain rugi berat materi dan jiwa, pihak musuh nampaknya telah kehilangan semangat tempur di Afghanistan. Sebagian pejabat Amerika sendiri meyakini bahwa perang di Afghanistan adalah perang yang benar-benar gagal total.
Bermaksud untuk memberitahu dunia, terkhusus rakyat Muslim, tentang pencapaian jihad di Afghanistan, Imarah Islam Afghanistan merilis artikel tentang ringkasan pencapaian-pencapaian jihad Imarah Islam Afghanistan selama 2012 bagian pertama. Rilisan ini bertujuan untuk membantah media-media sekuler yang selama ini selalu berusaha menutup-nutupi kekalahan AS-NATO dan menyimpangkan kesuksesan Mujahidin dalam setiap operasi militernya. Berikut terjemahannya:
***
2012 di Afghanistan, adalah tahun penuh dengan pencapaian dan kemajuan. Kami dapat menyatakan tanpa ragu-ragu bahwa 2012 di Afghanistan bagi penjajahan yang sedang berlangsung ini persis seperti tahun 1986 yang merupakan masa mantan penjajahan pada saat mereka benar-benar kehilangan hasrat mereka untuk berperang dan pada kenyataannya memulai proses penarikan pasukan dan mundur.
Pertama: Front-front Jihad
Operasi Jihad pada tahun 2012 lebih tinggi beberapa kali lipat daripada tahun-tahun sebelumnya, sebuah kenyataan yang bahkan disaksikan oleh musuh itu sendiri. Pada 26 Juni 2012, sebuah surat kabar AS terkemuka The Wall Street Journal mengutip pejabat Amerika tanpa nama bahwa serangan Mujahidin pada 2012 meningkat 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menambahkan bahwa 3000 serangan dilakukan oleh Mujahidin selama bulan Mei terhadap pasukan penjajah. Dalam pengakuan serupa lainnya pada 17 Juli 2012, juru bicara Menteri Pertahanan rezim AS mengatakan bahwa serangan-serangan Taliban telah meningkat 40 persen.
Dengan meningkatnya operasi pada tahun 2012, para korban di jajaran musuh juga relatif meningkat. Hamid Karzai, pada saat sesi parlemen pada 26 Juni, mengatakan bahwa 20 hingga 25 personel keamanan tewas setiap harinya akibat serangan-serangan Taliban.
Jadi jika kita kalikan, 25 dengan 360 = 9000 korban menderita pada 2012, meningkat hingga ribuan dan tidak seperti yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan yang menaksir angka korban tewas seribu lebih sedikit, padahal juru bicaranya Zahir Azimi mengatakan bahwa korban tewas pada bulan Juli dan Agustus saja sebanyak 600. Jadi apakah masuk akal selama sisa sepuluh bulan mereka (musuh) hanya mengalami korban tewas sebanyak 400? Begitu juga klaim Amerika bahwa mereka hanya kehilangan 400 tentara pada 2012 juga terlihat tolol, karena mereka sendiri pada bulan Juni menyatakan bahwa 3000 serangan dilakukan terhadap mereka pada bulan Mei. Jika kita mengambil pengakuan penjajah ini sebagai rata-rata untuk semua tahun, maka itu sama dengan artinya 36000 serangan hanya menyebabkan kematian 400 tentara Amerika, yang berarti Taliban hanya berhasil untuk membunuh seorang tentara Amerika dalam rata-rata 90 serangan??? Ini jelas-jelas menunjukkan bahwa klaim ini tolol dan tidak bisa diterima oleh setiap akal yang sehat.
Serangan-serangan terhadap kekuatan udara musuh
2012 di Afghanistan adalah tahun penuh kerugian bagi pasukan udara Amerika, helikopter dan UAV (pesawat tanpa awak) mereka. 11 pesawat lenyap, 9 hancur pada saat serangan terhadap pangkalan udara Shorab pada 16 September dan 2 lainnya pada saat pemboman terhadap pangkalan udara Bagram, salah satunya adalah pesawat Kepala Gabungan Staf Angkatan Bersenjata Amerika saat ini, Martin Dempsey, saat berkunjung ke Afghanistan. Selain itu, 29 helikopter musuh juga disingkirkan oleh Mujahidin di berbagai provinsi Afghanistan pada 2012, sebagian besar ditembak jatuh dan hanya sedikit yang diserang ketika terpakir di darat, salah satu contohnya adalah 2 helikopter Amerika hancur ketika sedang diparkirkan di landasan pada saat serangan terhadap pangkalan mereka pada 18 Oktober 2012 di distrik Zurmat, provinsi Paktia.
Harus dikatakan bahwa kebanyakan helikopter musuh yang ditembak jatuh juga diakui oleh musuh, sementara sebagian lainnya dibantah atau ditemukan dengan dalih “hard landing” atau pendaratan keras atau karena “kesalahan teknis” berdasarkan politik mereka yang terkenal itu. Misalnya saja pada 5 Oktober sebuah helikopter militer ISAF ditembak jatuh oleh Mujahidin di dekat ibukota provinsi Logar dan meskipun bukti rekaman (kepingan-kepingan sisa pesawat yang terbakar) bertebaran di beberapa situs, Menteri Pertahanan membantah penembakan itu dan melabeli insiden itu adalah normal karena “hard landing.”
Hal serupa juga terjadi, Mujahidin juga menembak jatuh 16 UAV milik musuh sepanjang tahun ini di berbagai provinsi di Afghanistan.
Operasi dan perampasan besar yang menjadi Headline
Selain melakukan serangan-serangan biasa harian, Mujahidin juga menyebarkan pesan tentang operasi-operasi yang dilancarkan, di antaranya (yang menjadi headline) adalah:
- Operasi bom syahid kembar terhadap aparat kepolisian dan tentara di Kandahar.
- Serangan syahid di pangkalan udara Kandahar pada 5 Mei.
- Serangan syahid berturut-turut selama 24 jam yang dilakukan 20 Mujahidin di 3 tempat di kota Kabul dan juga di provinsi Nangharhar, Logar dan Paktia pada 15 April.
- Lebih dari seratus penjajah tewas dan terluka pada 1 Juni akibat operasi syahid yang dilakukan 10 ikhwan mujahid di Kamp Salerno di daerah Sabrabagh di provinsi Khost.
- Serangan-serangan skala besar pada bulan yang sama terhadap pangkalan udara AS di kota Kandahar, distrik Shahwalikot dan Spin Boldak.
- Membebaskan para tahanan dari penjara Saripul dalam serangan pada 7 Juni.
- Serangan hebat terhadap kontingen Perancis di distrik Tagab dan Najrab pada 9 Juni.
- Serangan syahid pada 21 Juni di provinsi Khost terhadap pasukan gabungan musuh.
- Serangan syahid pada 22 Juni terhadap para pejabat penting musuh di Hotel Spozhmai di Qargha, kota Kabul.
- Bom truk hebat terhadap pangkalan Khadr di provinsi Logar pada 7 Agustus.
- Penghancuran pesawat Kepala Staf Gabungan Militer AS Martin Dempsey dalam serangan terhadap pangkalan udara Bagram.
- Serangan bom mobil sukses terhadap kepala polisi Kandahar dan kepala aparat perbatasan Jend. Abdul Raziq pada 28 Agustus di kota Kandahar.
- 15 Ikhwan mujahid yang mengagumkan menyerang Kamp Bastion pada 19 September di Shorab, provinsi Helmand.
- Operasi sukses skala besar di distrik Darwuj, di provinsi Badakshan, dan menahan 24 polisi pada 29 September.
- Serangan terhadap wakil Hamdi Karzai, Karim Khalili, pada 15 Oktober di distrik Sheikh Ali, provinsi Parwan.
- Serangan bom truk terhadap pangkalan besar AS di distrik Zurmat, di provinsi Paktia, pada 18 Oktober.
- Menghancurkan markas perusahaan logistik AS “Supreme Group” di daerah Bagram, di provinsi Parwan, pada 20 Oktober.
- Serangan syahid pada 21 Oktober di markas CIA di daerah Wazir Akbar, kota Kabul.
- Operasi syahid besar terhadap fasilitas musuh di Maidan Shahr pada 23 November.
- Serangan syahid hebat di pangkalan udara Jalalabad pada 2 Desember.
- Operasi syahid sukses terhadap kepala intelijen Asadullah Khalid pada 7 Desember.
- Serangan syahid pada 26 Desember terhadap para petinggi intelijen di depan kantor CIA di pangkalan udara Khost dan operasi-operasi serupa lainnya.
Serangan pihak dalam (Insider Attacks)
Serangan-serangan yang menancapkan paku terakhir pada peti mati kemauan dan moral para penjajah serta mengguncang kaki mereka dan memaksa mereka mengabaikan semua harapan dilakukan oleh para penyusup Mujahidin alias “insider attacks”. Meskipun serangan-serangan semacam ini yang dilakukan oleh aparat keamanan Afghan terhadap para penjajah asing bukanlah hal yang luar biasa, tetapi serangan-serangan seperti ini membawa laju kematian (musuh) yang cepat tahun lalu dan memainkan peran signifikan dalam menyebabkan korban jiwa terhadap para penjajah.
Jumlah kematian dari serangan-serangan semacam ini tercatat hingga 50 oleh laporan media, namun angka korban sebenarnya dari kalangan pasukan asing, polisi dan milisi Arbaki berjumlah hingga ratusan.
Insiden terakhir (pada 2012) terjadi pada 24 Desember di Kementrian Dalam Negeri Kabul, ketika seorang perwira Afghan perempuan membunuh penasehat tinggi Amerika dengan pistol. Serangan-serangan di dalam jajaran musuh ini memaksa musuh untuk mengakuinya sebagai taktik bahaya dan menakutkan. Kepala Staf Gabungan Militer AS mencatatnya sebagai ancaman serius bagi pasukannya.
Mundurnya musuh dan pembebasan negeri
Untuk meringkas hasil jihad Afghanistan pada 2012 dalam sebuah kalimat, bisa dikatakan sebagai “Permulaan para penjajah lari dengan terbirit-birit.” Tiga puluh satu ribu tentara Amerika melarikan diri dari medan perang yang panas tahun ini, dan di atas itu adalah Perancis mengakhiri misi tempurnya dan menarik semua pasukannya dengan cara yang sama sebagaimana ketika mereka datang. Belgia telah memulai proses penarikan tentaranya pada 7 Agustus dengan menarik 230 tentara. New Zealand mengikutinya dan menyatakan penarikan awal setelah serangan terhadap pasukannya di Bamiyan, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron juga melompat pada kereta penarikan mundur yang mengumumkan penarikan lebih awal pasukannya dari provinsi Helmand pada saat kunjungan ke Afghanistan.
Pasukan asing telah meninggalkan pos-pos mereka dari sebagian besar wilayah Afghanistan pada 2012. Mereka secara resmi mengumumkan peninggalan 400 pos utama meskipun faktanya jumlah sebenarnya lebih tinggi berkali lipat karena mereka meninggalkan 90 pos di distrik Marjah saja, provinsi Helmand.
Orang-orang Amerika itu meninggalkan pedesaan di bagian utara dan tengah Afghanistan dan mengurung diri mereka di ibukota-ibukota provinsi. Untuk menyembunyikan kekalahan dan keadaan memalukan mereka. Mereka menyebut mundur dari utara dan tengah Afghanistan merupakan tahap demi tahap “pengalihan kontrol keamanan” yang masih berlangsung. Pada kenyataannya, mereka ingin melarikan diri dari Afghanistan sebagaimana mereka berbalik dan lari dari Vietnam. Ketika Amerika menghadapi kekalahan pahit di Vietnam, mereka muncul dengan rumus “menyatakan kemenangan dan lari” dan ingin menggunakan rumus “transfer keamanan dan lari” di Afghanistan ini.
Harus dikatakan bahwa larinya para penjajah ini adalah langkah yang positif bagi saudara-saudara sebangsa kami karena seiring dengan invasi ini digulung, petak besar negara ini akan secara otomatis dibebaskan dan bayang-bayang penjajahan akan terangkat dari bangsa ini.
Untuk mengakhiri artikel ini, semua pencapaian Mujahidin tersebut di atas hanya bisa dan semata-mata karena pertolongan Allah Subahnahu wa Ta’ala, karena kemenangan-kemenangan yang didapatkan oleh tangan-tangan kosong warga Afghan melawan kekuatan besar dan haus darah itu tidak dapat dicapai tanpa campur tangan ilahi. Bersambung insya Allah…
Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)