AL BAB (Arrahmah.com) – Ribuan orang di seluruh Suriah pada Jumat (21/5/2021) memprotes pemilihan presiden yang akan diadakan rezim Asad.
Aksi ini digelar di kota al Bab, Azaz, dan Idlib sebagai pemanasan untuk menentang pemilihan yang akan diadakan pekan depan.
Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan “Boikot pemilu pembunuh anak”, “Asad tidak memiliki legitimasi”, dan “Pemilu rezim ilegal”.
“Pemilu itu melanggar resolusi PBB. Bashar Asad melakukan pembantaian di seluruh Suriah,” ungkap Ridvan Atras, seorang demonstran di Idlib, mengatakan kepada Anadolu Agency (21/5).
Rashid Hamdavi, pengunjuk rasa lainnya, mengatakan mereka menentang rezim dan pemilihan palsu.
“Revolusi Suriah akan berlanjut sampai rezim Asad digulingkan,” kata Hamdavi.
Pemilihan presiden sendiri oleh rezim ditetapkan pada 26 Mei.
Asad telah menjadi pemenang dalam setiap pemilihan sejak dia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000 sebagai pewaris ayahnya, Hafez Asad.
Menurut Anadolu Agency, keputusan untuk mengadakan pemilihan ditentang karena pihak rezim gagal negosiasi antara oposisi dan rezim dan masih ada lebih dari 10 juta warga Suriah yang menjadi pengungsi.
Selain itu, sekitar 40% negara tidak berada di bawah kendali rezim.
Suriah telah mengalami perang saudara sejak awal 2011, ketika rezim menindak keras demoanti-pemerintah dengan sangat brutal dan tidak berperikemanusiaan.
Sekitar setengah juta orang telah terbunuh dan lebih dari 12 juta warga harus meninggalkan rumah mereka dalam satu dekade terakhir. (hanoum/arrahmah.com)