TEPI BARAT (Arrahmah.com) – “Israel” berencana untuk memindahkan secara paksa ribuan warga dari komunitas Badui Palestina di Tepi Barat ke sebuah kota yang ditunjuk untuk membebaskan lahan untuk perluasan pemukian ilegal mereka.
Kelompok- kelompok lokal dan internasional mendesak para pemimpin dunia untuk menekan “Israel” untuk menghentikan pelanggaran hak-hak Palestina.
Pemerintah Zionis mempublikasikan pada pekan lalu enam rencana untuk memindahkan Badui Palestina dari komunitas mereka di sekitar Jericho, Ramallah dan Yerusalem. Rencana termasuk memindahkan mereka dari daerah yang sensitif secara politis dan disebut sebagai pinggiran Yerusalem atau “E1”, di mana “Israel” telah lama bermaksud menghancurkan 23 desa Badui dalam rangka untuk memperluas pemukiman ilegal Yahudi, lansir IMEMC pada Selasa (16/9/2014).
Perluasan pemukiman ilegal ini akan memotong Tepi Barat menjadi dua bagian, lebih mempersulit gerakan serta ikatan sosial dan ekonomi antara kota-kota utama Palestina dan membatasi akses Palestina di Tepi Barat ke Yerusalem.
Semua masyarakat Badui dijadwalkan untuk dipindahkan ke lokasi di Area C, di mana “Israel” mempertahankan kontrol sipil dan militer secara penuh. Sudah ada sekitar 341.000 pemukim ilegal Yahudi yang tinggal di lebih dari 100 pemukiman ilegal
di seluruh Area C.
Organisasi kemanusiaan telah mencatat bahwa kurangnya kewenangan untuk membangun membuat warga Palestina rentan terhadap pembongkaran rumah, perpindahan dan pemindahan paksa dan membatasi kemampuan mereka untuk mendapatkan hak-hak dasar atas air, tempat tinggal yang memadai, pendidikan, kesehatan dan mata pencaharian.
Lebih dari 40 lembaga lokal dan internasional telah menyerukan para pemimpin dunia untuk menekan “Israel” untuk membatalkan rencana ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Zionis telah menggunakan taktik tekanan terhadap komunitas Badui Palestina, mengeluarkan perintah penggusuran dan menghancurkan rumah-rumah dan struktur mata pencaharian. Badan-badan bantuan juga melaporkan bahwa “Israel” melarang mereka memberikan bantuan kepada komunitas tersebut, termasuk dengan menduduki dan menghancurkan tempat penampungan darurat yang didanai oleh pendonor internasional yang disediakan untuk keluarga yang rumahnya dihancurkan dan menyita perlengkapan untuk sekolah warga Badui. (haninmazaya/arrahmah.com)