RAMALLAH (Arrahmah.com) – Seorang bayi Palestina yang meninggal dalam serangan pembakaran “Israel” dimakamkan di desa Duma, Nablus, setelah shalat Jum’at (31/7/2015), sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency.
Beberapa ribu orang turun ke jalan-jalan untuk menyaksikan pemakaman bayi itu, yang tubuhnya terbungkus bendera Palestina.
Sebelumnya, pemukim “Israel” memecahkan jendela dua rumah di Duma sebelum kemudian membuang cairan yang mudah terbakar dan bom molotov ke dalam rumah itu.
Ali Saad Dawabsha, seorang bayi berusia 18 bulan, terjebak di dalam rumah saat api berkobar dan kemudian meninggal tak lama setelah mengalami luka bakar serius, kata penduduk setempat.
Orang tuanya dan saudaranya yang berusia empat tahun menderita luka bakery ang parah.
Ibunya dalam kondisi kritis dengan luka bakar tingkat tiga yang meliputi 90 persen dari tubuhnya. Sang ayah menderita luka bakar 80 persen tubuhnya dan anaknya menderita luka bakar 60 persen, dimana nyawa mereka dalam bahaya.
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah berjanji pada Jum’at (31/7) untuk memberi dukungan terhadap korban setelah ikut serta dalam pemakaman bayi itu.
“Kami akan membangun kembali rumah ini dan setiap masjid atau rumah yang dihancurkan oleh ‘Israel” dan pemukim, dan kami akan memberikan pengobatan bagi keluarga syuhada,” kata Perdana Menteri itu.
Hamdallah menggambarkan serangan itu sebagai serangan yang “mengerikan dan tak bisa dimaafkan”.
Ratusan warga Palestina di Tepi Barat bentrok dengan pasukan “Israel” setelah salat Jum’at ketika protes pecah akibat kasus serangan pembakaran itu.
Pasukan “Israel” menembak dan melukai satu pengunjuk rasa dalam bentrokan yang terjadi di kota Hebron.
Presiden Mahmud Abbas menyerukan untuk dilakukan penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag.
(ameera/arrahmah.com)