ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Rute suplai utama bagi pasukan NATO di Afghanistan sementara ditutup pada hari Minggu (24/4/2011) setelah ribuan orang memblokir jalan raya utama di Pakistan untuk memprotes serangan pesawat tanpa awak AS, kata para pejabat, dikutip Reuters.
Namuh, ISAF di Kabul mengatakan blokade dua hari ini tidak akan memiliki dampak yang signifikan terhadap operasi sekutu di Afghanistan.
“Koordinasi dengan pejabat pemerintah Pakistan telah dilakukan dan kami memahami pemerintah akan menjaga keamanan,” kata seorang juru bicara ISAF. “Tidak ada dampak besar bagi ISAF.”
Rute melalui Pakistan membawa 40 persen suplai kebutuhan salibis NATO di Afghanistan, menurut Komando Transportasi Amerika Serikat. Sementara sisanya, 40 persen datang melalui tetangga di sebelah utara Afghanistan dan 20 persen lagi melalui udara.
Seruan untuk memblokir jalur suplai ini salah satunya datang dari pemain kriket yang menjadi politisi, Imran Khan, setelah para pejabat AS menolak permintaan Pakistan untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak di daerah kesukuan tempat mereka mengklaim bahwa al Qaeda dan militan Taliban bersembunyi.
Aktivis Pakistan Tehrik-e-Insaaf (PTI), kelompok Khan, dan beberapa partai Islam melancarkan aksi duduk di jalan raya menuju ke Afghanistan melalui kawasan suku Khyber Pashtun.
“Hal ini dimaksudkan untuk mengirim pesan bahwa kami menentang serangan dengung. Kami tidak akan pernah menerima mereka,” kata Asad Qaiser, presiden PTI di provinsi barat laut Pakhtunkhwa Khyber.
Pasokan ke Afghanistan yang masuk melalui kawasan Khyber ditangguhkan sejak protes dimulai pada hari Sabtu (23/4), seorang pejabat senior pemerintah provinsi, Siraj Ahmed, mengatakan.
Suplai dialihkan melintasi perbatasan Chaman di barat daya, pejabat lain mengatakan.
Serangan oleh pesawat AS tanpa pilot merupakan sumber keprihatinan bagi pemerintah Pakistan, yang mengatakan jatuhnya korban sipil memicu kemarahan publik dan meningkatkan dukungan bagi militansi Islam. (althaf/arrahmah.com)