KIBERA (Arrahmah.com) – Lebih dari 20.000 orang yang tinggal di pemukiman kumuh Kibera, Kenya, dibiarkan dalam cuaca dingin setelah pemerintah menghancurkan rumah-rumah mereka untuk membuka jalan bagi pembangunan jalan senilai 19 juta dollar AS.
Pusat-pusat anak dan sekolah dasar tidak terhindar dari pembongkaran oleh tim pembongkaran yang berlangsung bertepatan dengan musim dingin di negara Afrika Timur tersebut.
Petugas polisi memberikan keamanan untuk buldoser pemerintah saat mereka menghancurkan rumah-rumah, lansir Daily Sabah pada Senin (23/7/2018).
“Mereka memberikan pemberitahuan kepada kami dua hari yang lalu, tetapi kemana kita akan pergi?” Ujar pemilik toko kelontong Mary Maina.
Amnesti Internasional mengutuk penghancuran itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan: Tujuan dari perumahan yang layak dan bermartabah tidak dapat dipenuhi dengan memangkas 30.000 penduduk yang memiliki rumah, toko, klinik dan sekolah.”
Mereka menambahkan bahwa penghancuran tersebut mengkhianati kepercayaan publik dan melanggar hukum.
“Ini harus dihentikan”. (haninmazaya/arrahmah.com)