TOKYO (Arrahmah.com) – Ribuan pengunjuk rasa berkumpul dan mengepung gedung parlemen Jepang pada Ahad dalam aksi untuk menentang rencana pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di pulau selatan Okinawa.
Sebagaimana dilansir CNN (22/2/2016), sekitar 28.000 orang mengepung bangunan parlemen dan membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan “tidak ada lagi pangkalan Amerika Serikat di Okinawa” dan “turuti keinganan Okinawa.”
Okinawa hanya kurang dari satu persen dari keseluruhan total daratan Jepang, namun wilayah tersebut menjadi lokasi sekitar 75 persen fasilitas militer AS di Jepang.
Pemerintah pusat berencana membangun sebuah pangkalan udara Marinir AS yang baru di wilayah terpencil pulau tersebut untuk menggantikan pangkalan udara AS, Futenma, di Ginowan. Ginowan merupakan wilayah padat penduduk, sehingga pangkalan militer mengancam warga setempat.
Gubernur Okinawa, Takeshi Onaga, beserta banyak penduduk pulau tersebut menginginkan pengganti pangkalan Fuenma dibangun di luar Okinawa, di tempat lain di Jepang, atau bahkan di luar negeri. Mereka mengatakan sudah tidak menginginkan lagi hidup dengan kebisingan, kecelakaan, dan kejahatan yang dilakukan oleh anggota militer AS.
Jepang dan AS pertama kali mengajukan untuk memindahkan Futenma pada tahun 1996. Namun, keduanya bersikeras bahwa pangkalan pengganti harus tetap berada di Okinawa. Dari lokasi tersebut, pasukan dan pesawat AS berdalih dapat memberikan respons cepat jika ada potensi konflik di wilayah Asia. (fath/arrahmah.com)