BASRA (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Irak menyemprotkan gas air mata dan tembakan ke udara untuk membubarkan ribuan demonstran pada Rabu (5/9/2018) di kota Basra.
Kematian lima pendemo dalam bentrokan dengan pasukan keamanan sehari sebelumnya (5/9) menambah kemarahan warga di wilayah yang kaya minyak namun menerima layanan pemerintah yang sangat buruk. Seperti kota-kota lain di bagian selatan yang terabaikan, warga Basra diserang oleh pemadaman listrik, pengangguran dan korupsi yang mengakar, lansir Reuters.
Dua puluh anggota pasukan keamanan terluka pada kerusuhan Selasa (4/9), beberapa oleh granat tangan, ujar sumber keamanan dan kesehatan.
Pada Rabu (5/9), demonstrasi kembali digelar dan terfokus di gedung gubernur provinsi, di mana ribuan orang berkumpul, ujar seorang saksi mata kepada Reuters.
Penduduk Basra mengatakan garam telah merembes ke pasokan air dan membuatnya tidak dapat diminum, ratusan orang harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengatakan bahwa ini menjadi bukti bahwa infrastruktur telah runtuh di wilayah yang memproduksi sebagian besar kekayaan minyak negara Irak.
Kemarahan publik memuncak pada saat para politisi berjuang membentuk pemerintahan baru setelah pemilihan parlemen yang tidak meyakinkan pada Mei lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)