SOLO (Arrahmah.com) – Ribuan umat Islam menghadiri Parade Tauhid dan Tabligh Akbar di Lapangan Kota Barat, Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Sabtu (7/5/2016). Walau cuaca panas, para peserta antusias mendengarkan tausiah dari para pembicara dengan tema Cinta Fitroh untuk pencegahan penyakit menyimpang homoseksual, lesbian dan freesex.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dengan mengambil tema Cinta Fitroh Kesucian untuk Pencegahan Penyakit Menyimpang Homoseksual, Lesbian, dan Freesex. Dalam acara tersebut DSKS menghadirkan pembicara diantaranya Ustadz Yusuf Mansyur, Ustadz Salim A Fillah penulis Buku Islami, Ustadz Felix Siauw penulis dan Motivator Islam.
Prof. DR.dr. Zaenal Arifin Adnan,Sp. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo memberikan sambutan pertama pada acara kali ini. Dalam sambutannya ia menyerukan agar para pengidap penyakit Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) kembali ke jalan yang benar.
Sementara itu, Ustadz Dr Muinudinillah Basri MA selaku Ketua DSKS mengucapkan terima kasih pada seluruh elemen umat Islam Soloraya atas partisipasinya mendukung suksesnya acara tersebut. Beliau juga memberikan sedikit tausiyah tentang peran pemuda dalam menegakkan kalimat Allah dan beramar maruf nahi munkar.
“Wahai para pemuda-pemudi, sebetulnya acara ini kami adakan khusus untuk kalian para pemuda-pemudi agar kalian sadar, bahwa kalian adalah obyek dari penyerangan jahiliyah, obyek penghancuran orang-orang kafir, yaitu meneggelamkan kaum muslimin dalam syahwatnya.” ujarnya, sebagaimana dilansir Panjimas.
“Untuk itu jika kaum kafir bangga dengan apa yang diharamkan Allah, maka kita harus bangga dengan apa yang dihalalkan Allah. Pemuda Islam bangga dengan Islamnya, bangga dengan yang halal. Kaum kafir, pelaku maksiat, lesbi, homo, dan perilaku menyimpang adalah keburukan yang sangat buruk. Seperti anjing walau seburuk-buruknya binatang tidak akan mau dengan sesama jenis,” pungkasnya.
Lebih lanjut Ustad Yusuf Mansyur dalam ceramahnya mengungkapkan harapannya semoga Allah memberikan perubahan yang dimulai dari diri masing-masing.
“Saya berharap mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala memberikan perubahan yang dimulai dari diri kita sendiri. Adalah kebohongan bila saudara yang hadir menolak pornagrafi, tapi di handphone saudara ada jejak membuka internet porno. Siapa anda? Layakkah kemudian anda berbicara menolak pornagrafi sedang di HP anda ada jejak-jejak pornagrafi. Bagaimana mungkin? Karena itu perubahan harus dari diri kita,” tegas Yusuf Mansyur.
Selanjutnya, Ustad Felix Siauw menyampaikan pengalamanya dalam memeluk agama Islam. Dirinya yakin bahwa Islam akan bangkit dan berjaya kembali.
“Ketika yang berbicara adalah Allah, ketika yang berbicara adalah Rosul, maka itu sebuah kepastian. Keinginan saya satu, kepastian saya satu, Islam pasti akan bangkit, Islam pasti akan menang,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.com)