Latifiya – Ribuan tentara Amerika yang mencari 3 prajurit yang diculik Mujahidin Daulah Islam Irak sepekan yang lalu kini menghadapi ancaman mematikan, yaitu bom-bom yang ditanam jauh dari jalan yang meledak ketika mereka berpencar menelusuri wilayah pedesaan.
Menurut pihak militer Amerika dan Iraq, sedikitnya empat bahan peledak yang dinamakan dismounted IED telah mengenai patroli tentara AS yang berjalan kaki di basis Sunni di selatan Baghdad, tempat dimana ketiga prajurit mereka telah diculik 12 Mei kemaren. Dua prajurit mereka tewas akibat menginjak atau berada di dekat bom yang ditanam Mujahidin Iraq.
“Mereka memasang peledak-peledak itu di tempat-tempat yang mereka perkirakan akan kami telusuri,” kata Letkol Robert Morschauser yang bertugas di wilayah Mahmudiya dan desa-desa di sekitarnya. “Kami pernah menemuinya sebelumnya, namun kali ini mereka menggunakannya lebih banyak.”
Bom-bom yang ditanam Mujahidin ini menambah ancaman baru dan menebar ketakutan bagi 4000 prajurit Amerika dan 2000 tentara Iraq yang melakukan pencarian sepanjang hari dengan sedikit istirahat di wilayah pertanian yang luas.
Hari Kamis, seorang tentara Amerika tewas di desa Rushudimullah akibat bom yang ditanam di tanah. Dalam insiden lainnya, tiga tentara Iraq terluka ketika sebuah bom mengenai kelompok mereka yang berjalan kaki.
Bom keempat juga meledak hari Jumat dekat jembatan di Latifiya, namun menurut sumber tentara Amerika tidak ada yang korban dalam serangan ini, wallahu a’lam.
Hari Sabtu, sebuah bom langsung menewaskan seorang prajurit Amerika ketika dia dan teman-temannya berjalan di wilayah berdebu dekat semak-semak yang jaraknya lebih dari 100 yard dari sebuah jalan di Latifiya. Tiga tentara Amerika lain dan seorang tentara Iraq juga terluka akibat pecahan bom tersebut. Setelah serangan ini, pasukan gabungan yang sedang dalam perjalanan untuk pencarian di sejumlah rumah di wilayah pertanian membatalkan tujuannya dan kembali ke markasnya.(aq/net/arm)