DAMASKUS (Arrahmah.com) – Seorang mantan tahanan di penjara Sednaya mengungkapkan bahwa ribuan tahanan tewas di rumah sakit militer Tishreen di Damaskus, di mana rumah sakit menggunakan sebuah kamar kecil untuk para tahanan. Di kamar tersebut banyak kasus pembunuhan terjadi.
Mantan tahanan di penjara Sednaya mengatakan kepada Zaman Alwasl di Hama empat pejabat militer yang ditahan di dalam ruangan yang sama dengan dirinya, meninggal dalam waktu kurang dari satu tahun setelah mengunjungi rumah sakit untuk penyakit yang berbeda. Oleh karena itu, para tahanan banyak yang menolak pergi ke rumah sakit dan lebih memilih untuk mati di dalam penjara, tetapi banyak dari mereka yang dipaksa ke rumah sakit dengan kekuatan dan kemudian mereka dibunuh di sana.
Mantan tahanan (HA), seorang Letnan Resimen pasukan khusus menjelaskan bahwa ia perlu dilarikan ke rumah sakit di bulan Oktober 2013 karena penyakit kulit dan ia dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang diawasi oleh asisten dan seorang prajurit Angkatan Darat rezim Suriah, ia menegaskan bahwa banyak pasien yang datang ke rumah sakit tanpa sadar dan kemudian tewas, ia memperkirakan bahwa mereka diberi suntikan yang menyebabkan kematian.
Ia menjelaskan bahwa 6 dari 20 tahanan yang merupakan petinggi militer yang membelot dari jajaran militer rezim, meninggal dengan alasan yang berbeda dalam jangka waktu setahun (pertengahan 2013-pertengahan 2014). Dia mengatakan bahwa alasan yang paling mungkin atas kematian mereka adalah penyiksaan, kurangnya kebersihan ruangan penjara di samping penyebaran penyakit menular seperti infeksi kulit, tifus dan kudis, yang diperburuk dengan adanya kekurangan gizi dan kurangnya perawatan.
Mantan tahanan yang menjadi sumber Zaman Alwasl menjelaskan bahwa makanan yang diberikan terlalu sedikit untuk satu asrama yang berisi 30 tahanan, yang menyebabkan kurangnya gizi dan tubuh para tahanan terus mengurus hingga hanya mencapai 49 kg saja.
“Dalam banyak waktu kami berharap kematian dari rekan-rekan kami untuk mengambil makanan mereka dan pakaian mereka,” ungkapnya yang menambahkan bahwa hingga saat ini masih banyak tahanan yang hanya memakan biji zaitun, kulit kentang dan tulang ayam. (haninmazaya/arrahmah.com)