KARACHI (Arrahmah.id) – Konsulat Imarah Islam Afghanistan di Karachi, Pakistan, telah melaporkan pembebasan lebih dari 4.200 tahanan Afghanistan dari penjara-penjara di provinsi Sindh, Pakistan, selama dua tahun terakhir.
Abdul Jabbar Takhari, Konsul Jenderal Imarah Islam di Karachi, menyatakan bahwa para warga negara Afghanistan tersebut telah ditangkap karena berbagai alasan, termasuk kurangnya dokumen hukum.
Sebuah pernyataan dari konsulat Imarah Islam di Karachi berbunyi: “Selama dua tahun terakhir, melalui upaya Konsulat Jenderal Imarah Islam di Karachi, Pakistan, sebanyak 4.268 tahanan Afghanistan, termasuk perempuan dan anak-anak, telah dibebaskan dari berbagai penjara di provinsi Sindh dan dideportasi ke Afghanistan dengan biaya dari pemerintah.”
Ehsan Ahmadzai, seorang aktivis hak-hak migran, menyatakan: “Saat ini, penting bagi pemerintah Afghanistan untuk bernegosiasi dengan para pejabat Pakistan mengenai visa Afghanistan, sehingga visa tersebut dapat diterbitkan dengan mudah di Kabul, sehingga memungkinkan warga Afghanistan untuk melakukan perjalanan ke Pakistan secara legal.”
Para migran Afghanistan di Iran juga menghadapi tantangan seperti penangkapan dan deportasi paksa. Sebelumnya, sebuah delegasi dari Mahkamah Agung Imarah Islam Afghanistan mengunjungi Iran dan mendiskusikan hukuman alternatif bagi warga negara Afghanistan yang menghadapi hukuman mati dengan otoritas peradilan Iran, lansir Tolo News (23/1/2025).
Mahkamah Agung mengumumkan bahwa, dalam pertemuan ini, pihak Iran berkomitmen untuk memindahkan 1.500 tahanan Afghanistan ke Afghanistan dalam waktu dekat.
Bilal Omar, seorang analis politik, mengatakan: “Sayangnya, dalam beberapa dekade terakhir, para migran Afghanistan telah menjadi sasaran penganiayaan. Permintaan kami kepada pemerintah dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab adalah untuk mengatasi masalah ini dan memfasilitasi pembebasan para tahanan Afghanistan melalui dialog dan saling pengertian.”
Pakistan dan Iran menjadi tuan rumah bagi jumlah migran Afghanistan terbesar, dan ketegangan politik antara Afghanistan dan kedua negara ini secara berkala memperburuk tantangan bagi para migran.
Meskipun ada seruan berulang kali untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para migran Afghanistan di negara-negara tetangga dan regional, tidak ada langkah signifikan yang diambil sejauh ini. (haninmazaya/arrahmah.id)