KABUL (Arrahmah.id) – Ribuan pengungsi Afghanistan kembali ke Afghanistan dari Iran, menurut Kementerian Pengungsi dan Repatriasi IIA (Imarah Islam Afghanistan).
Menurut pernyataan kementerian yang diunggah di platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Senin (28/8/2023), 2627 pengungsi Afghanistan telah kembali melalui perbatasan Islam Qala dengan Iran di provinsi Herat pada Ahad (27/8).
Pernyataan itu muncul setelah pernyataan sebelumnya yang dibuat di X pada Ahad (27/8) mengklaim bahwa 774 pengungsi Afghanistan telah kembali ke negara itu pada Sabtu (26/8).
Banyak dari mereka yang kembali dirujuk ke kantor Organisasi Migrasi Internasional PBB untuk mendapatkan bantuan.
Meskipun alasan kepulangan mereka tidak disebutkan secara spesifik, masuknya pengungsi yang kembali ke Afghanistan dari Iran terjadi di tengah meningkatnya sentimen anti-Afghanistan di negara tersebut.
Salah satu anggota parlemen Iran, Nouri Qazaljeh, memperingatkan tantangan politik, ekonomi dan keamanan yang ditimbulkan oleh para migran, termasuk warga Afghanistan, di Iran.
Sebagian besar sentimen ini meningkat setelah serangan teroris baru-baru ini di Iran, dengan serangan di Shiraz pada Agustus dan Oktober lalu yang menyalahkan pihak asing, termasuk warga Afghanistan.
Dua warga Afghanistan dieksekusi di Iran atas serangan pada Oktober yang menewaskan 15 orang, meskipun Hak Asasi Manusia Iran menyebut persidangan mereka sangat tidak adil.
Demikian pula, hubungan Iran dengan Imarah Islam terus menurun sejak Taliban mengambil alih negara itu pada 2021, dengan bentrokan perbatasan yang mematikan terjadi antara pasukan Iran dan Imarah selama dua tahun terakhir.
Banyak warga Afghanistan melarikan diri ke Iran karena pengambilalihan Taliban. PBB menyatakan jumlah warga Afghanistan yang terdaftar di negara itu kini berjumlah 780.000 orang, dengan lebih dari dua juta lainnya tidak berdokumen. (zarahamala/arrahmah.id)