PALESTINA (Arrahmah.com) – Ribuan pendukung Hamas pada Sabtu (25/3/2017) menyerukan “pembalasan” atas kematian pejabat gerakan perlawanan Palestina yang telah gugur ditembak mati sehari sebelumnya.
“Balas, balas!” ungkap mereka saat prosesi pemakaman Mazen Faqha (38), yang ditembak mati oleh orang bersenjata tak dikenal di Jalur Gaza pada hari Jum’at.
Jaksa Agung Hamas Ismail Jaber pada hari Sabtu menyalahkan “Israel” atas pembunuhan itu.
“Pembunuhan ini memiliki tanda yang jelas dilakukan Mossad,” katanya, mengacu pada agen mata-mata negara Yahudi itu.
“Israel” menangkap Faqha dan menjatuhkan hukuman penjara atas serangan syahid yang menewaskan ratusan warga “Israel” selama intifada kedua antara tahun 2000 dan 2005.
Ia dibebaskan pada 2011 bersama dengan lebih dari 1.000 warga Palestina lainnya dalam pertukaran tawanan.
Dalam kesepakatan itu, “Israel” membebaskan 1.027 tahanan Palestina dalam pertukaran bagi pembebasan tentara “Israel” Gilad Shalit, yang ditangkap oleh Hamas pada tahun 2006.
Gilad Shalit adalah seorang tentara “Israel” yang telah ditahan Hamas selama lima tahun dan dipindahkan ke Gaza.
Perdana Menteri Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas di Jalur Gaza, memimpin prosesi dari kamar jenazah Shifa ke masjid Omari, kata seorang fotografer AFP.
Khalil Al-Haya, seorang wakil untuk Sinwar, menjanjikakan pembalasan atas kematian Faqha.
“Jika musuh berpikir bahwa pembunuhan ini akan mengubah keseimbangan kekuatan, maka mereka harus mengetahui bahwa Al-Qassam justru akan membalasnya dengan baik,” katanya.
Hamas telah memerintah Jalur Gaza selama 10 tahun. (banan/arrahmah.com)