GARUT (Arrahmah.com) – Ribuan pemuda di Kabupaten Garut menggelar unjuk rasa menolak LGBT yang disebut kian merebak pada Jum’at (12/10/2018). Aksi tersebut berlangsung sejak pukul 13.00 WIB.
Unjuk rasa yang diikuti sejumlah organisasi mahasiswa, pelajar, dan masyarakat itu meminta Pemkab dan DPRD Garut membuat Perda Anti-LGBT.
Sepanjang aksi, mereka menyuarakan penolakan terhadap LGBT yang dianggap kian marak Garut. Menurut peserta aksi, keberadaan LGBT bisa menjadi azab bagi warga di Garut.
Ketua Persatuan Ummat Islam (PUI) Garut, Juhana, menilai keberadaan LGBT sudah meresahkan warga.
Ia berharap pemerintah dan DPRD segera bertindak cepat mengatasi persoalan LGBT.
“Sudah meresahkan masyarakat. Apalagi jika ada anak sekolah yang terlibat sudah keterlaluan. Azab dan murka dari Allah besar kalau dibiarkan seperti ini,” ujar Juhana di Gedung DPRD Garut, Jumat (12/10/2018), lansir Tribun Jabar.
Proses pembuatan Perda, diakui Juhana, memang membutuhkan waktu yang lama. Tapi setidaknya, momentum ini bisa menyegerakan DPRD dan Pemkab untuk merancang Perda Anti-LGBT.
“Media-media sudah memberitakan terus LGBT. Pemerintah harus sadar agar masalah ini segera diselesaikan. Sangat miris kalau memang nanti terbukti ada pelajar yang terlibat,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.com)