PALESTINA (Arrahmah.com) – Ribuan pelayat pada Ahad (8/12/2013) mengiringi proses pemakaman Wajih Wajdi Al-Ramahi, seorang anak Palestina berusia 14 tahun yang ditembak mati oleh pasukan penjajah “Israel” di dekat kamp pengungsi Al-Jalazun saat dia sedang berjalan pulang dari sekolahnya pada Sabtu (7/12), lansir Ma’an.
Wajih ditembak dengan peluru tajam di bagian punggungnya oleh seorang sniper “Israel” dari sebuah menara di pemukiman Yahudi terdekat, Bet El.
Setelah tubuhnya diotopsi di Institut Kedokteran Forensik di Universitas Al-Quds di dekat Abu Dis, jenazahnya kemudian dibawa ke kamp pengungsi Al-Jalazun.
Di kamp pengungsi itu, janazahnya didoakan oleh ribuan pelayat. Jenazah bocah laki-laki itu pun digotong ke rumah keluarganya, di mana anggota keluarganya mengucapkan “salam perpisahan” terakhir mereka.
Ibunya, sanak saudara dan kerabat lainnya tak kuasa menangis saat jenazahnya digotong meninggalkan rumah mereka untuk dipindahkan ke masjid kamp pengungsi untuk kemudian dishalati.
Jenazah Wajih akhirnya dimakamkan di pemakaman kamp. Sebuah tembakan dilepaskan ke udara sebagai tanda perlawanan terhadap pasukan zionis sebelum jenazah Wajih dimasukkan ke liang kubur.
Ayah Wajih menyatakan penembakkan terhadap putranya ini merupakan sebuah pembunuhan berdarah dingin.
Meski juru bicara militer “Israel” awalnya menyangkal mengetahui pembunuhan Wajih, mereka akhirnya tak bisa mengelak dan mengakui pembunuhan terhadap bocah Palestina yang tak berdosa itu, menurut sumber-sumber media “Israel”, dan mereka pun tak mampu memberikan alasan dibalik penembakan biadab itu. (banan/arrahmah.com)