DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Suriah pada Kamis (7/1/2016) telah setuju untuk mengizinkan PBB memberikan bantuan kemanusiaan ke tiga kota yang terkepung, termasuk Madaya di dekat Damaskus, ungkap PBB.
“PBB menerima persetujuan itu pada hari ini dari Pemerintah Suriah untuk bisa masuk ke Madaya, Fua dan Kefraya, dan PBB sedang mempersiapkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dalam beberapa hari mendatang,” ungkap sebuah pernyataan PBB, lansir Daily Sabah.
Madaya yang terkepung itu berada di dekat perbatasan dengan Lebanon, sekitar 50 kilometer sebelah timur dari Beirut dan 20 kilometer barat laut dari Damaskus. Madaya telah menjadi isu fokus bagi para pemimpin oposisi Suriah yang mengatakan kepada utusan PBB pekan ini bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam pembicaraan dengan pemerintah hingga pengepungan itu dicabut.
Setidaknya 10 orang telah meninggal karena kelaparan di Madaya dalam enam minggu terakhir, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
“Kami hidup dari dedaunan, tanaman, tapi sekarang kami sedang berjuang menghadapi badai salju dan tidak ada lagi tanaman atau dedaunan,” kata Majed Ali, (28), seorang aktivis oposisi yang berbicara kepada Reuters melalui telepon dari Madaya.
Badan-badan bantuan berharap bisa memasuki Madaya dengan mudah, menyusul kesepakatan gencatan senjata di bawah pengawasan PBB.
“WFP sangat prihatin terhadap situasi kemanusiaan yang dilaporkan di Madaya, yang telah dikepung selama berbulan-bulan, yang sekarang mengancam kehidupan hampir 40.000 orang,” kata juru bicara WFP Bettina Luescher dalam menanggapi pertanyaan dari Reuters.
“Madaya terakhir dicapai pada 17 Oktober dengan 3.900 jatah makanan yang cukup untuk memberi makan lebih dari 19.000 orang selama satu bulan,” katanya.
“Sejak itu, tidak ada lagi bantuan makanan atau bantuan kemanusiaan yang sampai ke daerah itu.”
(ameera/arrahmah.com)