ANKARA (Arrahmah.com) – Puluhan ribu rakyat Turki turun ke jalan-jalan di Ankara dan kota-kota lain untuk menunjukkan dukungan mereka kepada pemerintah pasca kudeta yang gagal yang telah menarik perhatian dunia.
Pada Ahad (17/7/2016), kelompok besar massa membawa bendera Turki berbondong-bondong ke Kizilay Square di Ankara dan Taksim Square di Istanbul, kota terbesar di negara itu, setelah pihak berwenang meminta masyarakat untuk tetap waspada, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Berbicara pada Senin (18/7) di hadapan kerumunan pendukung pemerintah di Kizilay Square, Perdana Menteri Binali Yildirim mengucapkan terima kasih kepada rakyat Turki yang telah mengalahkan kudeta.
“Apapun pandangan politik mereka, semua pihak datang bersama-sama bergandengan tangan melawan kudeta. Mereka berteriak bersama-sama,” kata Yildrim.
“Mereka yang mengebom dan melepaskan tembakan terhadap orang-orang, mereka yang menyerang orang-orang dengan senjata tidak dapat digambarkan sebagai orang Turki, tetapi mereka adalah penjahat dan teroris yang mengenakan baju militer. Mereka akan berhadapan dengan hukum dan membayar mahal,” lanjutnya.
Pasca pembersihan besar-besaran terhadap anggota militer dan peradilan diluncurkan, dan sejauh ini berhasil menjaring 6.000 orang, Erdogan mengatakan bahwa pemerintah bisa mempertimbangkan untuk menegakkan kembali hukuman mati. Hukuman mati telah dihapus di Turki pada tahun 2004 sebagai bagian dari reformasi yang dimaksudkan untuk bergabung dengan Uni Eropa.
6.000 orang telah ditahan, termasuk 29 jenderal dan 2.839 personel militer, ungkap seorang pejabat senior Turki kepada Al Jazeera. Kantor berita negara, mengutip kantor gubernur Ankara, mengatakan bahwa sebanyak 149 personel polisi telah ditahan di Ankara.
(ameera/arrahmah.com)