PARIS (Arrahmah.com) – Ribuan orang berkumpul pada Rabu (16/5/2018) malam di Trocadero Square, Paris untuk mendukung warga Palestina dan mengutuk serangan mematikan “Israel” di perbatasan Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, para demonstran menuntut agar penjajah “Israel” menghentikan serangan mereka ke warga sipil Palestina dan mendesak Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk memberikan ‘sanksi’ kepada “Israel”, sebagaimana dilansir World Bulettin.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan anti-“Israel” serta pesan solidaritas untuk orang-orang Palestina yang berpartisipasi dalam aksi ‘The Great Return March’.
Beberapa demonstran membawa spanduk yang menyerukan boikot terhadap “Israel” dengan tulisan “Teroris ‘Israel’” dan “Hentikan pembantaian ‘Israel’”.
Sedangkan beberapa demonstran lainnya membawa spanduk bertuliskan “Kebebasan untuk Palestina” dan “Keadilan dan Kebebasan untuk Palestina”.
Pada Senin (14/5), setidaknya 62 demonstran Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan “Israel” yang berada di sepanjang perbatasan.
Demonstrasi pada Senin (14/5) bertepatan dengan peringatan ke-70 hari Nakba dan relokasi Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Perancis harus mengutuk pembantaian di Gaza. Duta besar ‘Israel’ untuk Paris harus dipanggil ke Elysee untuk menjelaskan semuanya,” kata pemimpin kelompok kiri, Jean-Luc Melenchon, pada Senin (14/5).
Mantan kandidat presiden sosialis Benoit Hamon meminta Uni Eropa dan Perancis untuk mengakui negara Palestina.
Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 100 orang telah gugur akibat tembakan dari tentara “Israel” di perbatasan. (Rafa/arrahmah.com)