JAKARTA (Arrahmah.com) – Muncul petisi di situs change.org “Kami Bersama Maimon Herawati” sebagai wujud dukungan kepada dosen Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat.
Penggagas petisi tersebut menilai Maimon sebagai pejuang penyelamat generasi muda bangsa.
“Sebagai seorang emak-emak, Teh Imun (Maimon Herawati) kerap mewakili jeritan para emak-emak lainnya, akan segala bentuk gempuran yang mengarah kepada potensi dekadensi moral generasi muda. Kebanyakan perjuangan itu dilakukan lewat literasi berupa postingan tulisan di medsos dan sejenisnya serta di ruang seminar dan diskusi,” tulis petisi itu.
Sejak dibuat Rabu (12/12/2018) kemarin, dan sampai Kamis (13/12/2018) siang ini, tanda tangan petisi sudah lebih dari 8000 orang, dan telah mengarah kepada angka 10.000 tanda tangan.
Diprediksi petisi itu bisa menembus ratusan ribu tanda tangan.
“Saya mendukung Bunda Maimon dalam menjaga generasi muda dari polusi yang merusak,” kata Astuti Kusumorini dalam tulisannya di petisi itu.
Maimon mendapat bully-an, cemoohan, hingga intimidasi lewat alat komunikasi, setelah ia berhasil mendesak Komisi Penyiaran Indonesia untuk menghentikan seluruh iklan Shoppee yang menampilkan girlband asal Korea Selatan, Blackpink, di sejumlah layar kaca televisi.
Tak hanya itu, akun media sosial jenis aplikasi Instagram Maimon dihapus, dan akun Facebook-nya juga di-suspend.
Melalui petisi “Hentikan Iklan Blackpink Shopee”, Maimon menganggap, iklan Shopee yang menggunakan grup Korea Selatan, Blackpink ini sering diputar pada program anak-anak.
Satu film anak-anak bahkan memuat iklan ini setiap beberapa menit seperti Film Tayo do RTV, Jumat (7/12).
“Apa pesan yang hendak dijajalkan pada jiwa-jiwa yang masih putih itu? Bahwa mengangkat baju tinggi-tinggi dengan lirikan menggoda akan membawa mereka mendunia? Bahwa objektifikasi tubuh perempuan sah saja?” tegas Maimon.
Maimon dikenal sebagai aktivis Muslimah, dan getol menyuarakan penderitaan warga Palestina.
(ameera/arrahmah.com)