SULAWESI (Arrahmah.id) – Ribuan orang telah dievakuasi dan penerbangan terganggu setelah Gunung Ruang kembali meletus, mengirimkan awan abu tebal setinggi lebih dari 5 km ke angkasa.
Para pejabat mengatakan bahwa gunung berapi di provinsi Sulawesi Utara ini meletus setidaknya tiga kali pada Selasa (30/4/2024), yang menimbulkan kekhawatiran bahwa puing-puingnya akan jatuh ke laut dan menyebabkan tsunami.
Rekaman yang dibagikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan sambaran petir yang menyambar-nyambar di atas kawah Ruang ketika awan lava dan batu merah menyala terlontar ke udara, lansir Al Jazeera.
Badan tersebut mengatakan bahwa 843 penduduk yang tinggal di Pulau Ruang, tempat gunung berapi tersebut berada, telah dipindahkan ke Manado, ibu kota provinsi yang berjarak sekitar 100 km. Sekitar 12.000 orang dari Pulau Tagulandang yang berdekatan dengan Pulau Ruang dievakuasi ke Pulau Siau yang terletak lebih jauh ke utara dengan menggunakan dua kapal untuk membantu proses evakuasi.
Rosalin Salindeho, seorang warga Tagulandang berusia 95 tahun, menceritakan ketakutannya saat Gunung Ruang meletus setelah tiba di Siau.
“Gunung itu meledak. Itu mengerikan. Ada hujan batu. Dua kali. Yang kedua sangat deras, bahkan rumah-rumah yang jauh juga kena,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan sebuah peta pada Rabu pagi yang menunjukkan bahwa abu vulkanik telah mencapai Kalimantan, pulau yang berbatasan langsung dengan Brunei dan Malaysia.
Lembaga pengatur lalu lintas udara Indonesia, AirNav Indonesia, mengatakan bahwa tujuh bandara terpaksa ditutup, termasuk di Manado dan Gorontalo.
Malaysia Airlines mengatakan bahwa abu tersebut menyebabkan pembatalan beberapa penerbangan dari dan ke bandara-bandara di negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan, dan perjalanan tergantung pada kondisi cuaca. Sulawesi Utara terletak di bagian tengah kepulauan Indonesia.
Julius Ramopolii, kepala pos pemantau Gunung Ruang, mengatakan bahwa gunung berapi tersebut masih mengepulkan abu dan asap di atas kawahnya pada Rabu pagi.
“Gunung berapi terlihat jelas, gumpalan asap terlihat, berwarna kelabu dan tebal, dan mencapai ketinggian 500-700 meter (2.300 kaki) di atas kawah,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan bahwa tingkat kewaspadaan tetap berada pada level tertinggi dari sistem empat tingkat dan meminta penduduk untuk tetap berada di luar zona eksklusi sejauh tujuh kilometer yang diumumkan oleh pihak berwenang.
Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi karena posisinya yang berada di “Cincin Api” Pasifik, tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik.
Gunung Ruang mencatat serangkaian letusan di awal bulan April yang juga menyebabkan evakuasi dan gangguan pada penerbangan di tengah kekhawatiran akan terjadinya tsunami. (haninmazaya/arrahmah.id)