NEW YORK (Arrahmah.com) – Lebih dari seribu orang turun ke jalan-jalan New York pada Rabu (25/1/2017) mengecam rencana Donald Trump untuk membangun tembok perbatasan dan melarang imigran Muslim dari negara tertentu memasuki AS.
Trump memerintahkan para pejabat untuk mulai merancang dan membangun tembok perbatasan di bagian selatan. Dia juga mengatakan akan menggagas pelarangan pengungsi dari negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Suriah.
Demonstran dari semua kalangan menggelar aksi protes pada pukul 17.00 waktu setempat di Washington Square Park di Manhattan.
“Tidak ada pelarangan, tidak ada pembangunan tembok, New York adalah untuk semua,” teriak para demonstran.
Para demonstran membawa spanduk yang menyerukan untuk membela hak-hak Muslim dan agar AS tetap menerima pengungsi dari Suriah dan negara-negara Muslim lainnya yang dilanda konflik.
“Ini benar-benar menakutkan,” kata Thariha Choudbury, seorang Muslimah dari Bangladesh.
“Sejak dia (Trump) terpilih, saya benar-benar merasa bahwa Islamofobia semakin meningkat, dan hal itu akan terus berlanjut karena telah memberikan kekuasaan kepada rasis di negeri ini.”
Trump juga berjanji akan memangkas dana untuk yuridiksi yang menolak untuk bekerja sama dengan pemerintah federal terkait kebijakannya.
“Saya menikah dengan seorang pendatang, teman-teman saya adalah kaum pendatang. Kami berada di kota para pendatang dan kami harus mempertahankan masyarakat kami,” kata demonstran yang lain, Austin Guillem.
Akan tetapi, Trump mengatakan bahwa imigran ilegal yang dibawa ke Amerika Serikat saat masih anak-anak, yang dikenal dengan sebutan “dreamers,” tidak perlu khawatir tentang deportasi.
“Mereka tidak perlu terlalu khawatir,” kata Trump dalam wawancara yang disiarkan ABC News, Rabu (25/1).
“Saya punya ‘hati yang besar’. Kita akan mengurus semua orang,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)