DHAKA (Arrahmah.com) – Ribuan aktivis dan pemimpin Islami Andolan Bangladesh termasuk masyarakat umum menggelar aksi protes pada Jum’at (18/11/2016), menentang kekejaman pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya di Arakan, sebagaimana dilansir Arakan Times.
Menurut laporan, aksi protes tersebut digelar oleh para aktivis dan pemimpin Islami Andolan Bangladesh setelah shalat Jum’at di Dhaka, ibukota Bangladesh dalam memprotes pembunuhan massal Muslim Rohingga, penangkapan sewenang-wenang, perkosaan dan penyiksaan yang tidak manusiawi terhadap anak-anak dan perempuan di negara bagian Arakan.
Para pengunjuk rasa melakukan pawai yang digelar oleh Islami Andolan Bangladesh dimana para pengunjuk rasa itu menuntut dan mendesak pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan pembantaian terhadap Muslim Rohingya, pemerkosaan terhadap wanita, penjarahan harta benda, penyiksaan yang tidak manusiawi dan penangkapan sewenang-wenang.
Ratusan Muslim Rohingya telah dibunuh secara brutal dan ditangkap, ribuan rumah dibakar hingga menjadi puing-puing memaksa penduduk kehilangan tempat tinggal, puluhan wanita diperkosa dan harta benda dijarah oleh pasukan pemerintah Myanmar yang brutal saat menyerbu desa-desa Maungdaw.
Pemimpin Islami Andolan Bangladesh mengatakan dalam pidatonya selama aksi protes bahwa aksi protes itu akan terus berlanjut hingga kebrutalan dan pelanggaran hak-hak asasi manusia terhadap Muslim Rohingya berhenti di negara bagian Arakan.
Puluhan ribu pengunjuk rasa meneriakkan slogan “hentikan pembunuhan massal, penangkapan sewenang-wenang, pemerkosaan dan penyiksaan tidak manusiawi terhadap anak-anak dan wanita di negara bagian Arakan, Myanmar.
Pengunjuk rasa itu juga mengatakan bahwa mereka akan mengepung keduataan Myanmar di Dhaka jika kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya tidak segera berhenti di Myanmar.
(ameera/arrahmah.com)