ALEPPO (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan Mujahidin Suriah telah mengirimkan ratusan pejuang dan peralatan militer tambahan untuk bergabung dalam pertempuran penting di kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, ujar laporan kelompok pemantau pada Senin (8/8/2016).
Pertempuran semakin meningkat karena kedua belah pihak mempersiapkan segala hal dengan baik, ujar Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rami Abdurrahman, menambahkan bahwa itu akan menjadi pertempuran yang menentukan untuk utara kota Aleppo.
“Diperkirakan 2.000 orang dari Suriah, Irak dan Iran serta milisi Libanon dari gerakan Syiah ‘Hizbullah’ telah tiba di Aleppo sejak Ahad malam,” ujar Abdurrahman mengatakan kepada AFP.
Harian Al-Watan yang dekat dengan rezim Asad edisi Senin melaporkan bahwa militer (rezim Nushairiyah-red) dan pasukan koalisi telah menerima “bala bantuan militer yang diperlukan untuk memulai pertempuran untuk merebut kembali daerah-daerah dari mana mereka mundur”.
Laporan Al-Watan menambahkan bahwa milisi loyalis Palestina telah mengirim bala bantuan besar untuk tentara rezim untuk mempertahankan pabrik semen di selatan Aleppo.
Mengutip sumber di lapangan, surat kabar itu mengklaim jet tempur juga sedang bekerja untuk melakukan rentetan serangan udara yang menargetkan “kelompok bersenjata”.
Koalisi Mujahidin mengalami kemenangan dalam beberapa hari terakhir, mereka berhasil merebut wilayah di akademi militer di Aleppo pada Sabtu (6/8), memecahkan pengepugan di distrik-distrik timur, rumah bagi sekitar 250.000 orang.
“Ratusan pejuang, khususnya dari Jabhah Fath Syam dan faksi lainnya telah tiba di kota Aleppo dari wilayah lain di provinsi Aleppo dan Idlib,” ujar Abdurrahman.
Pada Ahad (7/8) lalu, Jaisyul Fath mengatakan bahwa mereka akan menggandakan jumlah pejuang untuk merebut kembali semua kota Aleppo. (haninmazaya/arrahmah.com)