JAKARTA (Arrahmah.id) – Desakan mundur Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI ) Mochamad Iriawan semakin kuat.
Ribuan netizen Tanah Air melalui change.org, menandangi petisi yang menuntut pria yang akrab di sapa Iwan Bule itu mundur dari jabatannya sebagai ketum PSSI.
Warganet mendesak Iwan Bule menunjukkan tanggung jawabnya kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
“Kita meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan,” bunyi petisi tersebut di laman change.org.
“Serahkan investigasi kepada Kemenpora/KONI selaku organ pemerintah dan penegak hukum dan FIFA untuk membuat investigasi atau langkah yang diperlukan,” lanjutnya.
Diketahui, pada Sabtu (1/10/2022), sedikitnya 125 orang tewas dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, usai Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga lanjutan Liga 1 2022/2023.
Mayoritas dari mereka meninggal dunia setelah mengalami sesak napas dan juga terinjak-injak karena kepanikan yang terjadi akibat lemparan gas air mata ke tribun penonton.
Mereka berdesak-desakan menuju pintu keluar yang terbatas karena sejumlah pintu tertutup.
Operator Liga 1 yakni, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI, yang menaungi kompetisi tersebut, dianggap publik sebagai pihak yang wajib bertanggung jawab atas insiden mengerikan itu.
Terlebih, Arema FC dan Persebaya sebenarnya sudah menyetujui pertandingan bertajuk Derby Jawa Timur itu untuk digelar di sore hari, bukannya malam hari seperti yang dijadwalkan, agar jika terjadi kerusuhan bisa ditangani lebih mudah oleh petugas.
Namun, hal itu justru ditolak PT LIB, yang tetap bersikeras untuk menggelar pertandingan itu mulai pukul 20.00 WIB.
Oleh karena itu, Perhimpunan Jurnalis Rakyat (PIJAR) memprakarsai petisi yang mendesak Ketua Umum dan para pengurus PSSI mundur dari jabatan mereka.
Hal itu ditujukan sebagai bentuk rasa hormat mereka kepada para korban Tragedi Kanjuruhan dan untuk mengevaluasi sepak bola Tanah Air secara keseluruhan.
(ameera/arrahmah.id)