YERUSALEM (Arrahmah.com) – Polisi “Israel” menutup komplek Masjid Al-Aqsha bagi para pemukim Yahudi karena ribuan jamaah Muslim Palestina berbondong-bondong memasuki situs suci tersebut, menurut laporan pejabat Palestina.
“Polisi Israel menutup Gerbang Al-Magharbeh, yang mana biasanya para pemukim Yahudi memaksa masuk ke lingkungan ini, karena keberadaan jamaah Palestina yang banyak di tempat ini,” kata Syaikh Azzam Al-Khatib, kepala organisasi Wakaf Muslim dan Urusan Al-Aqsha, kepada Anadolu Agency, seperti dilansir World Bulletin pada Rabu (15/10/2014)
“Ribuan jamaah Palestina sekarang memasuki komplek ini gerak jalan melalui beberapa gerbang di lingkungan ini, sembari meneriakkan ‘Allahu Akbar,'” tambahnya.
Keamanan “Israel” baru-baru ini kembali memberlakukan aturan ketat bagi warga Muslim Palestina yang hendak memasuki Masjid Al-Aqsha, yang mana hanya warga berusia lanjut yang boleh masuk ke masjid tersebut.
Sementara itu polisi “Israel” mengizinkan para pemukim Yahudi memasuki tempat suci umat Islam itu untuk melakukan ritual agama mereka dan menjaga mereka dengan ketat. Kelompok Yahudi ekstremis bahkan menyeru kepada orang-orang Yahudi untuk menyerbu Al-Aqsha pada saat perayaan salah satu hari besar agama mereka, Sukkot. Hal ini mengundang kemarahan warga Muslim Palestina.
The invitation prompted Palestinian groups, too, to call on Muslims to flock to the site.
Kelompok-kelompok Muslim Palestina kemudian menyeru segenap warga Muslim untuk mendatangi Al-Aqsha setelah polisi “Israel” mengabaikan permintaan warga Palestina untuk mencegah aksi penyerbuan pemukim Yahudi.
“We asked the Israeli police yesterday to prevent the intrusions of the settlers but they declined,” al-Khatib said. “Tensions are still high.”
“Kemarin Kami meminta polisi Israel untuk mencegah intrusi oleh para pemukim [Yahudi] tetapi mereka menolaknya,” kata Al-Khatib.
(siraaj/arrahmah.com)