KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Ribuan pendukung UMNO dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) dilaporkan berkumpul di jantung Kuala Lumpur pada Sabtu (8/12/2018), memprotes rencana ratifikasi pemerintah atas Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD).
Massa terus melanjutkan agenda kumpul besar itu, meski pemerintah Malaysia telah mengumumkan tidak akan meratifikasi ICERD, konvensi PBB yang mengutuk diskriminasi dan menyerukan kepada negara-negara di dunia, untuk menerapkan kebijakan penghapusan diskriminasi rasial dalam semua bentuknya.
Kerumunan besar berkumpul di pusat kota Kuala Lumpur, meneriakkan takbir dan melambai-lambaikan spanduk bertuliskan “Panjang umur orang Melayu,” kata seorang wartawan AFP. Sejumlah besar polisi berada di jalan-jalan dan jalan-jalan utama ditutup.
Ras dan agama merupakan isu yang sensitif di Malaysia, rumah bagi komunitas etnis Cina dan India yang cukup besar, dan mayoritas Muslim Melayu tampaknya merasa semakin tidak aman di bawah pemerintahan baru yang dinilai lebih mewakili kelompok minoritas.
“Saya harap ras lain tidak menentang hak orang Melayu. Sebagai seorang Muslim, saya ingin Islam menjadi yang pertama (prioritas) di Malaysia,” kata pengunjuk rasa Arif Hashim (26) kepada AFP.
Orang-orang Melayu – yang merupakan 60 persen dari 32 juta penduduk di negara itu – telah diberi bantuan besar, seperti bantuan keuangan, selama beberapa dekade tetapi para kritikus berpendapat bahwa sistem memerlukan reformasi.
Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) – sebuah partai yang memerintah Malaysia sebagai kepala koalisi sampai kekalahan pemilihannya – telah mendukung unjuk rasa.
Tokoh-tokoh partai senior, termasuk mantan perdana menteri Najib Razak, hadir dalam helatan tersebut.
Kebijakan yang mendukung orang Melayu diperkenalkan setelah kerusuhan antara anggota komunitas Melayu dan Cina pada tahun 1969 yang menyebabkan hampir 200 orang tewas.
“Kami tidak membawa senjata. Kami ingin berkumpul sebagai kesatuan besar dan memberi tahu pemerintah bahwa meratifikasi ICERD tidak akan baik untuk Malaysia,” kata mahasiswi berusia 18 tahun itu.
Mohd Ibrahim Che Mat, yang merupakan pendukung UMNO dari Johor, mengatakan para peserta demonstrasi telah diingatkan oleh penyelenggara via WhatsApp, untuk tidak memprovokasi siapapun atau menggunakan kekerasan. (Althaf/arrahmah.com)