BANGLADESH (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Bangladesh telah menangkap dua orang guru sekolah karena sebuah drama yang berisi pernyataan yang menghina tentang Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
“Drama itu berisi pernyataan yang menghina tentang Nabi, yang membuat marah warga Muslim desa,” kata kepala Polisi Farid Uddin kepada Agence France-Presse (AFP) pada hari Sabtu (31/3/201).
Drama itu bercerita tentang Rasulullah shalallahu ‘alai wa sallam dimainkan oleh kepala sekolah Muslim dan seorang wanita Hindu pada pekan lalu.
Tetapi drama itu telah membuat marah ribuan kaum Muslimin yang mengetahui drama itu. Sehingga ribuan warga Muslim turun ke jalan-jalan di Kaliganj yang terletak 250 km dari barat daya ibukota Dhaka.
Kaum Muslimin berbaris di jalan utama dan melakukan protes di depan sekolah dan di kota-kota lainnya pada hari Jum’at (30/3).
Polisi Zaiadul Haq mengatakan kepada AFP bahwa protes juga meletus pada hari Sabtu (31/3), di mana sekitar 7.000 Muslim meneriakkan slogan-slogan kutukan dan membakar rumah direktur drama, yang melarikan diri ke daerah terpencil.
Akhirnya, polisi memutuskan untuk menangkap dua guru terkait untuk menenangkan para demonstran.
Bangladesh adalah negara mayoritas Muslim dengan jumlah penduduk sekitar 148 juta. Meski demikian, Bangladesh memakai hukum sekuler, hanya pada yang berkaitan dengan pernikahan dan warisan saja yang memakai hukum Syari’ah.
Menghina Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam sama saja dengan menghina Allah dan agama Islam, yang jika pelakunya adalah Muslim dapat mengeluarkannya dari agama Islam alias Murtad. (siraaj/arrahmah.com)