DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ribuan militan dari Irak dan Iran dikerahkan ke Suriah dalam beberapa pekan terakhir untuk memperkuat pertahanan Damaskus dan sekitarnya, ujar sumber keamanan rezim Suriah kepada AFP pada Rabu (3/6/2015).
“Sekitar 7.000 pejuang dari Iran dan Irak telah tiba di Suriah beberapa minggu terakhir dan prioritas pertama mereka adalah mempertahankan ibukota. Kontingen terbesar berasal dari Irak,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Tujuannya hingga mencapai 10.000 orang untuk mendukung pasukan dan militan pro-pemerintah, pertama di Damaskus dan kemudian merebut kembali Jisr al-Shughur karena itu adalah kunci untuk pantai Mediterania dan wilayah Hama di Suriah
tengah,” tambahnya menjelaskan.
Rezim Nushairiyah kehilangan kontrol Jisr al-Shughur di provinsi Idlib pada 25 April saat aliansi Mujahidin yang menamai diri mereka Jaisyul Fath menyapu wilayah tersebut.
Kantor berita Iran, IRNA mengutip pernyataan petinggi Garda Revolusi, Jenderal Qassem Soleimani yang mengatakan: “Dalam beberapa hari mendatang dunia akan terkejut dengan apa yang kami sedang persiapkan, bekerja sama dengan para pemimpin militer Suriah”.
Iran adalah sekutu utama rezim Nushairiyah dan telah memberikan dukungan penuh ke Damaskus termasuk keuangan dan militer sejak konflik dimulai pada Maret 2011.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, rezim Nushairiyah telah kehilangan wilayah di beberapa bagian negara. Menghadapi kemunduran tersebut, rezim Assad telah mengajukan permohonan ke Teheran dan Rusia untuk meningkatkan dukungannya, ujar seorang politikus Suriah yang dekat dengan rezim mengatakan kepada AFP. (haninmazaya/arrahmah.com)