BOGOR (Arrahmah id) – Ribuan mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Bogor Menggugat Istana menggelar aksi demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan presiden maupun penundaan pemilih umum (Pemilu) 2024.
Aksi mahasiswa tersebut berlangsung di sekitar Istana Bogor pada Jumat (8/4/2022).
Juru bicara aksi Gerakan Bogor Menggugat Istana Ruben Bentiyan mengatakan demo diikuti mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi.
“Untuk massa aksi ada seribuan di mana semuanya tergabung dalam Gerakan Bogor Menggugat Istana. Isinya adalah mahasiswa-mahasiswa di Bogor Raya, kota dan kabupaten, kurang lebih ada 22 organisasi mahasiswa yang turun bersama kita,” ujar Ruben, Jumat (8/4/2022), lansir CNN Indonesia.
“[Kami] menuntut Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait penolakannya terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan wacana tiga periode,” tegasnya.
Aksi yang digelar tak sampai satu kilometer dari Istana. Demo dimulai sekitar pukul 14.00 hingga berakhir pukul 18.00 WIB.
Ruben mengungkapkan, salah seorang staf Kantor Staf Presiden (KSP) menemui massa aksi dan menyaksikan pembacaan tuntutan yang dilakukan.
“Di penghujung aksi pun, itu kita ditemui oleh staf dari KSP, dan kita membacakan tuntutan di hadapan mereka, massa aksi dan perwakilan istana,” lanjutnya.
Ruben mengatakan, aliansi Gerakan Bogor Menggugat Istana kemungkinan besar tidak ikut serta dalam aksi yang akan digelar tanggal 11 April mendatang di Jakarta.
“Karena kami lebih memilih membangun poros alternatif di kota kami sendiri di Bogor untuk menghadapi persoalan nasional juga permasalahan-permasalahan regional yang terjadi di Bogor,” jelasnya.
Meski tak ikut turun ke Jakarta, namun mahasiswa Bogor tetap mendukung gerakan yang berasal dari masyarakat
“Selama tuntutan-tuntutannya adalah datang dari rakyat maka kami selalu berkomitmen bersama gerakan tersebut,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)