JAKARTA (Arrahmah.id) – Ribuan Mahasiswa dari berbagai elemen akan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini, Senin (5/9/2022) di berbagai titik di Jakarta.
Salah satu elemen Mahasiswa yang akan menggelar aksi demo pada hari ini adalah Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), mereka berencana akan menggelar aksi di Istana Negara.
Ketum PMII Abdullah Syukri menyatakan bahwa akan ada sekitar 2.000 kader yang turun dalam aksi demonstrasi tersebut. Ia juga menyayangkan keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM di saat masyarakat sedang sulit.
“Kami akan serempak turun aksi ke jalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia,” kata Abdullah Syukri dalam keterangan tertulis, pada Ahad (4/9).
Tak hanya di Jakarta, Syukri juga menegaskan demo bakal digelar oleh kader-kader PMII di berbagai daerah. Berdasarkan pamflet yang tersebar di media sosial, PB PMII bakal menyuarakan empat tuntutan dalam demo tersebut.
Pertama, PMII menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.
Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
Selain PMII, HMI MPO se-Jakarta juga berencana menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, Jakarta Pusat.
Anggota LBH HMI Cabang Jakarta Selatan Maulana mengatakan aksi penolakan kenaikan harga BBM hari ini akan digelar HMI MPO serentak secara nasional.
“Kita kira-kira kemungkinan tiba sekitar dzuhur di Patung Kuda. HMI MPO se-Jakarta dan nasional. Cuma yang di daerah masing-masing,” kata Maulana.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9) siang.
Harga BBM jenis pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. (rafa/arrahmah.id)