NEW DELHI (Arrahmah.com) – Ribuan biksu Hindu dan aktivis yang terkait dengan partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi berkumpul di ibukota India New Delhi pada Minggu (9/12/2018) untuk mendesak pemerintah membangun sebuah kuil di reruntuhan masjid abad ke-16.
Seruan untuk membangun sebuah kuil baru di kota utara Ayodhya datang menjelang pemilihan yang harus diadakan pada Mei 2019, ketika Modi akan mencari masa jabatan keduanya.
Sebagian besar analis memperkirakan Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk mendapatkan harga yang jauh lebih rendah daripada pada tahun 2014, dan kritikus sering menuduh partai menggunakan isu-isu komunal untuk mendapatkan dukungan.
Selama tiga dekade terakhir, BJP dan Hindu yang terkait dengannya telah membangkitkan kontroversi Ayodhya sebelum pemilihan, memicu ketegangan antara umat Hindu dan minoritas Muslim yang membentuk 14 persen dari 1,3 miliar penduduk India.
Pada tahun 1992, massa Hindu yang militan menghancurkan masjid yang berusia berabad-abad tersebut di Ayodhya, memicu kerusuhan yang menewaskan sekitar 2.000 orang di seluruh India dalam salah satu wabah kekerasan komunal terburuk sejak Pemisahan tahun 1947.
Kebanyakan orang Hindu percaya bahwa dewa Ram lahir di Ayodhya, dan kelompok-kelompok Hindu tersebut bersikeras bahwa ada sebuah kuil di sana sebelum sebuah masjid dibangun oleh seorang penguasa Muslim pada tahun 1528.
Para biksu Hindu ingin agar pemerintah memperkenalkan undang-undang untuk membuka jalan bagi pembangunan sebuah kuil, kata Sharad Sharma, juru bicara Vishwa Hindu Parishad (VHP), atau Dewan Hindu Dunia, sebuah kelompok yang memiliki hubungan dekat dengan BJP.
“Ini adalah masalah iman bagi jutaan umat Hindu yang tidak bisa terus-menerus menunggu kuil di tempat kelahiran Dewa Ram,” katanya.
Baik kelompok Hindu maupun Muslim telah mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Pengadilan tinggi telah meminta lebih banyak waktu untuk memberikan putusannya.
BJP dan VHP serta gerakan orang tua mereka, Rashtriya Swayamsevak Sangh, telah meminta pemerintah untuk mengeluarkan perintah eksekutif membangun sebuah kuil, melewati Mahkamah Agung.
Akhir bulan lalu, puluhan ribu pengikut Hindu dan aktivis politik berkumpul di Ayodhya untuk menekan permintaan mereka akan kuil tersebut.
Uttar Pradesh, negara bagian India tempat Ayodha berada, telah mengalami pemberontakan kekerasan komunal berulang kali sejak Yogi Adityanath, seorang BJP garis keras yang diperkirakan sebagai calon pengganti Modi, menjadi kepala menteri tahun lalu.
Awal bulan ini, seorang perwira polisi senior dan seorang pria lainnya tewas dalam protes kekerasan di negara bagian itu atas laporan bahwa seekor sapi, hewan suci dalam budaya Hindu, telah disembelih. (Althaf/arrahmah.com)