DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ribuan anak Suriah yang menyeberangi perbatasan untuk melarikan diri dari zona perang, tanpa didampingi kedua orang mereka atau wali untuk mencapai negara tetangga yang lebih aman, ujar laporan PBB seperti dilansir Al Arabiya.
“Ada sekitar 8.000 anak yang telah menyeberangi perbatasan Suriah ke negara-negara tetangga tanpa ditemani oleh orang tua mereka (sejak meletusnya revolusi pada tahun 2011),” ujar Juliette Touma, juru bicara regional untuk UNICEF.
Beberapa anak telah menyeberangi perbatasan karena mereka telah kehilangan orang yang mereka cintai atau untuk mempertahankan keluarga mereka dengan bekerja di negara-negara di mana mereka menetap, lanjut Touma.
Namun, tidak ada angka yang pasti berapa banyak anak yang telah kehilangan orang tua.
UNHCR dalam laporannya mengatakan, dalam banyak kasus, keluarga pengungsi yang sangat kekurangan dalam hal finansial, mengirimkan anak-anak mereka untuk bekerja (di luar Suriah) untuk menjamin kelangsungan hidup.
Laporan menambahkan : “Di Yordania dan Libanon, peneliti menemukan anak-anak berumur tujuh tahun bekerja berjam-jam untuk sedikit bayaran, kadang-kadang dalam kondisi yang berbahaya.”
Penelitian menemukan hampir satu dari dua keluarga pengungsi yang disuvei mengandalkan sebagian atau sepenuhnya pada pendapatan yang dihasilkan oleh anak-anak mereka.
Menurut UNHCR terdapat lebih dari 70.000 keluarga pengungsi Suriah hidup tanpa ayah dan lebih dari 3.700 anak-anak pengungsi terpisah dari kedua orang tuanya. (haninmazaya/arrahmah.com)