PEKANBARU (Arrahmah.com) – Polusi udara akibat kebakaran hutan di Riau sudah mencapai taraf berbahaya. Tagar #RiauDibakarBukanTerbakar pun menjadi trending topic di Twitter. Hingga Jumat, 13 September 2019, pukul 17.15 WIB, tagar tersebut sudah menjadi trend dengan 104 ribu tweet.
“Sementara di ibukota sibuk dengan isu KPK yang juga tidak kalah penting, sodara-sodara kita di Riau dan Pekanbaru berjuang sendiri meminta perhatian. “Tidak ada upaya signifikan dari pemerintah,” kata mereka,” tulis pemilik akun @ismailfahmi.
Sementara itu, akun @SonyAndrio menuliskan, Yth Pak @Jokowi, beginilah penampakan kondisi Riau dan beberapa daerah lainnya terkenda dampak pembakaran lahan oleh para binatang jalang!
“Semua foto tdk diedit sama sekali,” twitt Sony sambil mengunggah foto-foto terkini asap berwarna kuning menyelimuti Pekanbaru dan Riau.
Sementara itu, akun @sseyengg menuliskan,” Mau ngapa-ngapain sesak terus. Kemana-mana harus pake masker. Bljr di rumah juga pake masker gara-gara baunya kecium sampe kamar. Bangun pagi yang dihirup bukan lagi udara segar, tapi asap” tulisnya.
Kualitas udara di sebagian Pekanbaru dan sejumlah wilayah di Riau dalam kategori berbahaya akibat polusi kabut asap Karhutla. Hingga sekitar pukul 15.00 WIB Jumat sore, asap masih terlihat pekat menyelimuti Pekanbaru.
Kondisi paling parah terjadi pada pagi hari karena jarak pandang di Pekanbaru turun drastis hingga tinggal 300 meter. Hal ini sempat membuat sejumlah warga Kota Pekanbaru heboh karena asap yang pekat membuat Jembatan Siak IV tidak terlihat dari pandangan mata.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pr.vinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir, sejak Januari hingga 9 September 2019, penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Riau telah mencapai 281.626 orang.
(ameera/arrahmah.com)