TURKI (Arrahmah.com) – Mayor Jenderal Muhammad Hussein al-Haj Ali mendesak seluruh unit FSA untuk bergabung ke dalam Tentara Nasional Suriah (SNA) yang baru, komandan FSA di Turki menolaknya.
Riad al-Assad, komandan FSA yang berbasis di Turki, telah mengkonfirmasi penolakan upaya untuk membentuk ulang pasukan bersenjata di bawah bendera SNA, berdasarkan liputan koresponden Al Jazeera, Rula Amin.
Rencana pembentukan FSA, dan seluruh kelompok Jihad lainnya, di bawah kepemimpinan eksternal yang berbasis di Turki dan Yordania nampaknya adalah rencana untuk menggagalkan tujuan revolusi rakyat Suriah dan memberikan Bashar Assad waktu lebih untuk meyakinkan dunia bahwa para revolusioner atau para pejuang Suriah bergerak ke arah seperti yang diharapkan oleh Barat, yaitu untuk mendirikan pemerintahan sekuler untuk mengganti Assad, sementara banyak brigade FSA menyerukan dan memperjuangkan pemerintahan Islam.
Menurut aktivis Suriah, Hussein al-Haj membelot pada bulan lalu dan ia seorang yang dianggap cukup sekuler, oleh karena itu ia menjadi kandidat terbaik bagi misi Barat untuk menggantikan Assad dan para jenderal tentaranya yang jahat untuk membentuk “kepemimpinan” yang ingin “mempersatukan” berbagai kelompok Mujahidin di Suriah di bawah bendera SNA.
Ide pembentukan SNA ini membuat para pejuang Suriah ragu dan curiga. Sebab, SNA dinilai sama saja seperti Dewan Nasional Suriah (SNC) atau Kelompok Patriotik Suriah (SPG) yang menurut pengamatan aktivis Suriah mereka adalah bagian dari rencana Barat untuk membajak revolusi umat Muslim Suriah yang menginginkan penerapan Syariah Islam untuk mengakhiri segala kezaliman. (siraaj/arrahmah.com)