BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sumber pada Departemen Dalam Negeri rezim Syiah Irak pada Senin (22/7/2013) pagi menyatakan serangan berani mati dan bom-bom mobil terhadap penjara Abu Ghuraib dan penjara Taji menewaskan dan mencederai 64 aparat keamanan. Sementara itu pasukan Irak menggagalkan usaha kabur 7 orang tahanan.
Sumber itu mengatakan kepada Almada Press, “Serangan terhadap penjara Hut, distrik Taji, Baghdad Utara pada kemarin malam terjadi dengan empat buah bom mobil dan tiga orang penyerang berani mati yang mengenakan rompi bom, ditambah tembakan beberapa mortar. Korban serangan tersebut adalah 9 tewas dan 17 cedera, semuanya dari penjaga penjara.”
Sumber itu menambahkan, “Serangan terhadap penjara abu Ghuraib, Baghdad Barat, pada waktu yang bersamaan, terjadi dengan dua bom mobil dan tembakan beberapa mortar. Korban serangan tersebut adalah 11 tewas dan 27 cedera, sebagiannya sipir penjara dan sebagiannya adalah polisi Irak.”
Sumber yang tidak mau disebutkan inisalnya itu juga menyatakan, “Pasukan keamanan berhasil menggagalkan usaha kabur 7 orang tahanan yang memanfaatkan kekacauan saat baku tembak terjadi.”
Menurut sumber itu helicopter-helikopter militer terbang di atas penjara Abu Ghuraib dan penjara Taji untuk mengamankan lokasi sekitar kedua penjara di ibukota Baghdad tersebut. Sementara itu tentara dan polisi Irak dikerahkan untuk memblokade jalan-jalan menuju kedua penjara.
Mujahidin Daulah Islam Irak dan Jama’ah Ansharul Islam melakukan serangan skala besar dan sangat berani di jantung ibukota rezim Syiah Irak pada Ahad (21/7/2013). Serangan itu merupakan salah satu serangan terbesar mujahidin Irak selama beberapa tahun terakhir, laporan kantor berita Nora News.
Satu pasukan mujahidin menyerbu penjara yang sangat ketat pengamanannya, penjara Abu Ghuraib, di Baghad Barat pada Ahad (21/7/2013). Pada waktu yang bersamaan satu pasukan mujahidin lainnya menyerang penjara yang sangat ketat pengamanannya, penjara Taji, di Baghdad Utara. Penjara Taji berdampingan dengan markas militer Taji, salah satu markas militer terbesar rezim Syiah Irak di Baghdad.
Sumber-sumber mujahidin menyebutkan serangan terhadap dua penjara besar itu diawali dengan serangan syahid dengan bom mobil. Ledakan dahsyat yang menghancurkan posko keamanan di gerbang dua penjara itu disusul serbuan pasukan mujahidin dengan roket RPG, senapan mesin berat, senapan mesin menengah dan granat. Baku tembak sengit dengan pasukan rezim Syiah berlangsung selama beberapa jam.
Nora News melaporkan mujahidin berhasil membebaskan sejumlah besar tawanan muslim Ahlus sunnah dari dua penjara besar di ibukota Baghdad tersebut. Di antara mereka terdapat sejumlah komandan senior mujahidin. Mujahidin juga menewaskan dan mencederai puluhan tentara rezim Syiah Irak.
Wartawan koran Al-Quds al-Arabi yang dikenal dekat dengan Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) Abdur Razzaq al-Jamal dalam akun facebooknya pada Ahad malam menyebutkan sekitar 6000 tahanan berhasil dibebaskan oleh mujahidin dari penjara Taji dan Abu Ghuraib. Namun al-Jamal tidak menyebutkan sumber beritanya.
Rezim Nouri al-Maliki mengerahkan pasukan bantuan dalam jumlah besar ke kawasan pertempuran. Pesawat-pesawat tempur terus meraung dan membombardir mujahidin untuk menghalau langkah maju pasukan mujahidin. (muhibalmajdi/arrahmah.com)