SURIAH (Arrahmah.com) – Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan telah mendokumentasikan 139 serangan kimia di Suriah sejak September 2013 saat PBB mengeluarkan resolusi 2118 untuk pembongkaran gudang senjata kimia Suriah.
“136 serangan kimia itu dilakukan oleh rezim Suriah,” kata kelompok yang berbasis di London sebagaimana dilansir MEMO (21/8/2016).
Kelompok itu menambahkan bahwa ISIS juga telah melakukan tiga serangan kimia di Suriah sejak 2013.
88 orang meninggal dalam serangan kimia di Suriah sejak 2013, termasuk 45 pejuang oposisi dan 36 warga sipil.
Kelompok itu juga mencatat sejumlah daerah yang sering terkena serangan kimia, yaitu di provinsi Idlib utara, provinsi Rif Dimashq, dan provinsi Hama.
Pernyataan itu dirilis pada tahun ke-3 sejak Suriah dilanda konflik perang saudara, di mana lebih dari 1.400 orang dilaporkan tewas.
Ketika kelompok oposisi Suriah dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh rezim Asad telah melakukan kekejaman, rezim Suriah membantah tuduhan tersebut.
Human Rights Watch mengatakan bahwa mereka memiliki bukti kuat untuk membuktikan keterlibatan rezim Asad dalam melakukan serangan kimia.
Sejak Maret 2011, kelompok oposisi Suriah telah menuntut agar Asad turun dari kekuasaan dan mendesak agar Suriah segera membentuk menjadi negara demokratis.
Rezim Suriah menanggapi desakan tersebut dengan kekuatan militer, sehingga pertempuran berdarah dan perang pun terjadi sampai sekarang.
Sejak itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk mengungsi ke seluruh negeri. (fath/arrahmah.com)