DAMAKSUS (Arrahmah.com) – Aparat keamanan rezim Bashar Asad menyerbu Universitas Dir’a pada hari Senin (31/10/2011) untuk membubarkan demonstrasi mahasiswa yang menuntut pengunduran diri taghut Bashar Asad. Dalam penyerbuan itu, aparat keamanan rezim Suriah menangkap empat puluh enam mahasiswa dan empat mahasiswi.
Sementara itu pihak rektorat Universitas Dier Zur mengancam akan men-DO para mahasiswanya jika mereka tidak ikut dalam unjuk rasa untuk mendukung rezim Bashar Asad, yang akan dimulai dari kampus universitas tersebut pada hari Selasa (1/11/2011) ini.
Komite Umum Revolusi Suriah melalui juru bicara medianya, Ali Hasan, mengungkapkan kepada stasiun TV al-Arabiya, “Mulai pagi hari ini, aparat intelijen rezim ini telah melakukan penangkapan dalam skala yang luas, meliputi wilayah Hauran, pinggiran Damaskus, Daua dan Bu Kamal.”
Reporter stasiun TV al-Arabiya melaporkan dari lapangan bahwa penangkapan oleh aparat keamanan sangat intensif di wilayah Dier Zur, bahkan penangkapan dilakukan terhadap warga sipil di ladang-ladang, kebun-kebun, dan rumah-rumah penduduk. Di wilayah Harasta, pinggiran Damaskus, puluhan pemuda juga ditangkap oleh aparat keamanan.
Di propinsi Alepo, pesawat militer rezim Suriah menderu-deru di udara untuk mendukung pergerakan militer dan kepolisian rezim, dalam usaha rezim Asad untuk terus mendesak para demonstran sipil. Sementara itu, organisasi pengawas kemanusian Suriah melaporkan bahwa seorang pemuda demonstran berusia 29 tahun tewas ditembak oleh aparat keamanan rezim di Hay Amru, propinsi Himsha.
Tindakan represif rezim Nushairiyah Asad terhadap para demonstran muslim di seantero Suriah semakin menjadi-jadi. Kepolisian, Angkatan Darat, Angkatan Udara, aparat intelijen, dan milisi Syi’ah ekstrim Shabibah dikerahkan untuk menggempur para demonstran. Militer rezim Suriah juga menanam ranjau di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon untuk mencegah kemungkinan intervensi militer NATO.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)