DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sebuah situs oposisi Suriah merilis laporan bahwa jaringan-jaringan narkoba melakukan aksi penyebaran narkoba secara massif di negara-negara Teluk di bawah perintah dan supervisi langsung dari dinas intelijen Suriah dan kantor kepresidenan Suriah.
Situs oposisi, Kulluna Syuraka’, melaporkan bahwa operasi ini dilakukan oleh dinas intelijen Suriah dan istana kepresidenan Suriah, bekerja sama dengan jaringan-jaringan narkoba yang telah lama dipekerjakan oleh milisi Syiah Hizbul Lata (plesetan dari Hizbullah) di Libanon dan Afrika Selatan,serta jaringan-jaringan narkoba yang telah lama dioperasikan oleh Garda Republik Iran di Iran, Irak, dan Afghanistan. Demikian juga melibatkan jaringan-jaringan narkoba yang berada dalam komando Partai Buruh Kurdistan di Jerman dan beberapa mafia narkoba Turki yang menjalin kerjasama dengan Partai Buruh Kurdistan.
Situs oposisi melaporkan lebih lanjut bahwa pimpinan seluruh jaringan narkoba tersebut bertemu di Damaskus dalam pertemuan yang dipimpin oleh kolonel Hussam Sakr, perwira tinggi militer yang bertugas di istana kepresidenan. Sebagian besar pimpinan jaringan tersebut adalah buronan karena kejahatan kelas berat dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.
Masih menurut laporan situs itu, Kolonel Sakr atas perintah langsung presiden Suriah meminta kepada seluruh pimpinan jaringan narkoba tersebut untuk membanjiri pasar negara-negara Teluk dengan narkoba. Sebagai balasannya, pemerintah Suriah akan memberikan kemudahan dengan membukakan pintu-pintu perbatasan, operasi kamuflase barang, dan ‘menutup’ seluruh berkas kasus mereka dengan pemerintah Suriah. Prosentase hasil perdagangan narkoba tersebut sesuai perjanjian adalah 40 % untuk pihak rezim Suriah dan 60 % untuk jaringan narkoba.
Pengadilan negara Manhatan, Amerika, pada bulan Desember 2011 kemarin melayangkan terhadap sebuah lembaga keuangan Libanon dakwaan melakukan pencucian uang senilai 483 juta dolar untuk rekening milisi Syiah Libanon, Hizbul Lata, melalui AS dan Afrika dalam operasi yang terkait dengan mafia narkoba.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)