HOMS (Arrahmah.com) – Otoritas diktator Suriah memblokir akses ke kota tua Homs, di mana warga sipil yang terperangkap sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan, menurut Palang Merah pada Rabu (24/7/2013), memperingatkan konsekuensi tragis yang mungkin akan dihadapi, lansir Muslims Today.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengungkapkan pada Jumat lalu bahwa telah dilakukan negosiasi kemanusiaan untuk dapat memasuki Homs, di mana pasukan brutal Assad telah melakukan serangan udara dan artileri.
“Kami telah berusaha, hampir 20 hari sekarang, untuk membawa obat-obatan dan bantuan lainnya ke kota tua Homs,“ kata Magne Barth, kepala delegasi ICRC di Suriah, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Jenewa.
“Meskipun [ada] negosiasi panjang dengan kedua belah pihak, dan tiga kali perjalanan bolak-balik antara Damaskus dan Homs, kami masih belum menerima lampu hijau dari pihak berwenang Suriah,“ katanya.
Homs, di pusat Suriah, adalah pusat perjuangan revolusi Suriah yang berkembang dari protes rakyat terhadap lebih dari empat dekade pemerintahan keluarga diktator Assad. Sekitar 2.000 orang kini diyakini terperangkap di sana, menurut beberapa badan bantuan.
Padahal, menurut hukum kemanusiaan internasional, pihak yang bertikai wajib untuk mengijinkan perjalanan yang aman dan cepat untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil. (banan/arrahmah.com)